Ingatlah bahwa kamu akan mati. Kedengarannya seram, tapi ini adalah pengingat bahwa hidup ini singkat dan berharga. Dengan mengingat kematian, kita jadi lebih menghargai setiap momen dan tidak terjebak dalam hal-hal remeh yang bikin stres.
4. Premeditatio Malorum
Bayangkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Ini bukan untuk jadi pesimis, tapi untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan. Dengan begitu, ketika hal buruk benar-benar terjadi, kita sudah siap dan tidak terlalu terkejut atau terpukul.
Mengatasi Stres dan Kecemasan dengan Stoisisme
1. Journaling
Banyak filsuf Stoik, termasuk Marcus Aurelius, sering menulis jurnal. Ini bisa jadi cara yang efektif buat kamu untuk mencatat perasaan, refleksi, dan belajar dari pengalaman sehari-hari. Tulis apa yang kamu rasakan, apa yang bisa kamu kontrol, dan apa yang tidak.
2. Meditasi
Luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk bermeditasi. Fokus pada napas, renungkan prinsip-prinsip Stoisisme, dan tenangkan pikiranmu. Meditasi membantu kita untuk lebih hadir di saat ini dan melepaskan kecemasan tentang masa depan.
3. Mantra Stoik
Gunakan kutipan atau mantra Stoik sebagai pengingat harian. Misalnya, "Fokus pada yang bisa kamu kontrol" atau "Terimalah segala sesuatu dengan lapang dada." Mantra ini bisa membantu kamu tetap tenang dan terkendali di situasi yang menekan.
4. Mindfulness