Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan dari Ibu

12 Desember 2024   13:52 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:48 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak thomas menghentikan kegiatannya sebentar, sambil menahan amarah dia melirik pada Andre.

" Jika tidak ingin membantu sebaiknya kau keluar" ucap pak Thomas.

Melihat ayahnya marah,  Andre langsung mengambil ember dan kain bersih, dan mengikuti yang ayahnya perintahkan. Malamnya Pak Thomas merebus telur dan membuat selai dari buah apel, buah yang dipetik dari kebunya. Tidak lupa pak Thomas memasak susu yang baru ia peroleh hari itu.

" Kenapa susunya tidak di jual?" ucap Andre yang mengambil segelas susu untuk diminum.

" Sudah satu jirigen tadi" ucap Pakh Thomas.

" Bukanya kita mengahsilkan lebih dari 6 jirigen tadi".

" Hanya toko kue ujung jalan yang masih membelinya"

" Lalu pelanggan rumahan yang lain kemana?" tanya Andre.

" Hanya keluarga Nyonya Rose dan nyonya Bela saja yang masih rutin membeli susu".

" Lalu sisinya bagaimana?".

"' Ayah jual di pasar, kadang ayah olah menjadi keju, yogurt dan cream kocok".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun