Usro hanya bisa menggaruk kepala, kalau saja ibu tidka menyelat pembicaraan mungkin Usro sudah menjelaskan dari awal.
" Tapi mas saya ndak punya uang cash, saya beri cek aja ya nanti tinggal di cairkan di bank".
Ibu meninggalkan Usro dan Rozie di ruang tamu, keduanya terkagum-kagum dengan desain bangunan rumah yang super canggih.
" Kira-kira berapa ya mas yang harus saya berikan".
" Seikhlasnya ibu" sahut Rozie.
Nampak ibu pemilik rumah menulis nominal seratus ribu dilembar cek yang ia miliki, sambil melirik Usro melihat nominal yang cukup kecil dengan rumah semewah ini.
" Segini cukup ya" ucap ibu polos.
" Ooh cukup, dengan dipotong biaya admin mungkin kami akan menerima 90ribuan lebih, kalau beruntung, cek bisa ditarik karena beberapa bank tidak bisa menarik jika nominalnya sedikit" ucap Usro.
" Oh baiklah saya tambahi ya nolnya...nah begini"ucap ibu sambil menunjukkan cek pada Usro.
" Wah bagus sekali ibu...tapi Allah itu suka bilangan ganjil, alangkah baiknya jika dibuat ganjil bu".
" Ooh oke saya tambin nolnya...begini ya..."ucap ibu sambil tersenyum-senyum melihat angka di cek.