Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dunia Tanpa Titik

16 Oktober 2024   11:10 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:31 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Kenapa Ma" sahut sesorang dari arah belakang.

Begitu dia menoleh dia melihat mas Hari yang selama ini dinanti, keduanya mematung terkaget sambil menatap. Riani melihat tajam ke arah mas Hari seolah bertanya kemana saja selama ini, dan ini siapa? Kenapa memanggilnya mama?.

" Ini lo pa ada orang menabarak anak kita" sahut wanita tadi"

" ANAK KITA...ini siapa Mas? Anak siapa?" ucap riani menahan amarah.

" Aku bisa jelaskan ni" ucap mas Hari.

Plakkk...tampar Riani sebelum menyelesaikan ucapanya pada Riani.

"CUKUP...Bajingan kamu, meninggalkan anakmu untuk menikah lagi...dasar brengsek" upatan Riani tak terbendung

" Begin..."

Plakk.....Riani menampar suaminya untuk yang kedua kali, sebelum suaminya menyelesaikan ucapannya.

" Jangan pernah mencari aku, karena kamu sudah mati bagiku" ucap Riani sambil meninggalkan kedua pasangan tersebut.

Riani pergi meninggalkan suaminya dan istri barunya, dia berjalan tak tau arah. Pikirannya kacau, reputasinya hancur karena di fitnah pak RT. Harapanya hancur saat melihat penghianatan suaminya, dia merasa tidak berharga. Hidupnya sudah tidak berharga lagi, saat dia melihat jembatan tiba-tiba pikiran untuk mengahiri hidup terlintas. Tanpa pikir panjang dia meloncat ke sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun