Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dunia Tanpa Titik

16 Oktober 2024   11:10 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:31 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Pamitnya sih ke Kalimantan ikut kerja di tambang"

" Tambang mana, di Kalimantan banyak tambang?"

" Nah itu dia saya sudah ndak bisa menghubungi suami saya pak" jawab Riani.

" Yakin suamimu ndak ikut perempuan lain?" tanya pak RT sambil tersenyum sinis.

" Tidak pak saya yakin Mas Hari setia"

" Ni...Ni mana ada pria yang betah hidup tanpa istrinya dalam waktu yang lama" ucap pak RT yang awalnya ada di depan Riani pindah posisi menjadi duduk di sebelahnya.

" Tidak pak saya yakin mungkin mas Hari sedang kesusahan mungkin makanya sulit di hubungi"

" Dari pada kamu menunggu suamimu yang tidak jelas kenapa kamu ndak menikah denganku saja nanti anakmu aku yang biayai" ucap pak RT sambil meletakkan tanganya di paha Riani.

Merasa tidak nyaman Riani langsung menepis tangan pak RT dan berdiri, saat Riani berdiri Pak RT menarik tangan Riani sampai terduduk lagi di kursi.

" Gak usah sok jual mahal, cewek itu suka uang, ayolah " ucap pak RT yang berusaha memeluk Riani.

" Lepaskan...lepaskan pak" Riani berusaha lepas dari cengkraman pak RT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun