C) Hasrat internal birokrasi untuk memperoleh kekuasaan, keamanan, dan kepatuhan.
Peranan ini menunjukkan jangkauan pengaruh birokrasi dimana ada rangsangan kekuatan, keamanan, dan kesetiaan.
Sedangkan Menurut Wallace S. Sayre, dalam " Bureaucracies: Some Contrasts in Systems " peranan birokrat dalam pembuatan keputusan ditunjukkan sebagai agen dari pembuat keputusan. Birokrasi bukan menjadi salah satu pembuat keputusan tetapi lebih kepada merupakan instrument. Semua negara birokrasi adalah salah satu pelaku penting dalam pembuatan keputusan-keputusan pemerintah.
Dalam beberapa sistem, para birokrat memegang kedudukan kunci, tetapi dalam kebanyakan sistem kekuasaan, mereka sebagai pembuat keputusan-keputusan pemerintah.
(MASALAH 1)
Dapat dipahami bahwa etika dalam administrasi merupakan sebuah standar atau aturan pengelolaan bagi setiap anggota administrasi, yang dimana etika adalah untuk mengetahui tujuan hidup. Yang Artinya tujuan hidup yang benar. Dengan demikian, etika juga berusaha untuk mendorong tampilnya kelakuan manusia yang berguna. Memang hal yang “benar” dan “berguna” di dalam praktek tidak selamanya berjalan mudah.
Menurut Harold H.Titus ada empat alasan untuk mempelajari etika:
1.Untuk menemukan cara mana yang benar dan yang salah. Etika dapat menu nuntun manusia dalam pergaulan dan berfikir yang benar atau salah.
2.Untuk menunjukan adanya persetujuan umum mengenai prosedur, baik mengenai prinsip maupun aturanya. Dengan kata lain, ada kode moral yang harus dipatuhi semua orang.
3.Sistem etika seharusnya dikritik secara wajar.
4. Untuk meletakkan manusia dalam kerangka hidup yang sejati. dan untuk memberikan inspirasi kepada manusia agar mempersatukan dirinya dengan persoalan nilai nilai.