Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyongsong "Hari Baru" di Puncak Sikunir, Dieng

1 Januari 2025   10:15 Diperbarui: 5 Januari 2025   13:01 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pribadi - Puncak Sikunir, Dieng

Hati merasakan suasana tenang nan syahdu yang menghangatkan jiwa. Memercikkan rasa Syukur yang menambah kenikmatan dalam menjalani hidup.

Suasana ketika di puncak Sikunir-Dieng, cukup padat, terutama musim liburan sekolah dan akhir tahun. Maka selepas matahari telah naik sempurna, dan sinarnya mulai terasa panas menyengat. Saya pun memutuskan untuk turun ke bawah bukit.

Selama perjalanan ke bawah bukit Sikunir, kita akan disuguhi alunan musik serta lagu yang dibawakan oleh pemuda/warga setempat. Dan orkestra lagu daerah diantaranya keroncong, musik koplo maupun dangdut. 

Kita pun dapat melihat-lihat area kebun teh. Sarapan dan membeli oleh-oleh khas Dieng, salah satunya teh tambi, manisan carica, kentang juga cabai khas Dieng.

Selanjutnya saya dan rombongan melanjutkan perjalanan, melihat wisata lain di area Dieng. Diantaranya Batu ratapan angin, Kawah Sikidang, Candi Arjuna, dan Telaga Menjer.

Foto pribadi - Telaga Menjer dan Pemandangan Telaga pengilon dari atas Batu Ratapan Angin
Foto pribadi - Telaga Menjer dan Pemandangan Telaga pengilon dari atas Batu Ratapan Angin
Sensansi petualangan naik ke puncak bukit Sikunir ini memang terasa tidak terlalu melelahkan, layaknya pendaki yang mendaki Gunung tinggi, dengan pendakian panjang. Misalnya Gunung Pangrango, Gunung Gede atau Gunung Rinjani.

Kini dengan tujuan wisata, pemerintah daerah pun membuat akses yang memudahkan segala usia. Untuk bisa menikmati Matahari terbit tanpa harus berjam-jam mendaki area pegunungan. 

Sehingga menyongsong hari baru, alias menyaksikan matahari terbit di puncak pegunungan. Bukanlah hal yang mustahil.

Alhamdulillah, kita dan keluarga pun bisa merasakan sensasi berpetualang di alam bebas. Dengan jarak mendaki yang lebih pendek, semi pegunungan. Sehingga membuat mendaki tidak terlalu berat, serta melelahkan.

Demikian ulasan dari saya, semoga menjadi referensi untuk sobat lain berwisata ke Puncak Sikunir-Dieng. Mentadaburi indahnya alam semesta yang Allah ciptakan.

Setiap perjalanan tentu mempunyai beragam cerita, semoga mampu menyejukkan jiwa, menentramkan hati dan menumbuhkan rasa syukur kita kepada Allah yang Maha Esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun