Anak kecil manis itu sepertinya tak memahami bahasa lisanku, namun paham bahasa tubuhku. Ia pun menggeleng dengan malu, ketika ku minta mengambil coklat dari tanganku.
Namun setelah ku yakinkan tak apa diambil, akhirnya dia pun luluh dan coklat itu pun dengan cepat berpindah tangan ke mulutnya. Dengan satu kali kunyahan besar, coklat itu pun habis tanpa sisa diselingi dengan tawa kecil nya.
Duh... rasanya ingin ku cium pipi mungilnya yang menggemaskan, namun ia bukanlah orang yang tak ku kenal, dan aku adalah orang asing baginya. Alih-alih gemas, nanti Ibunya malah marah, hehe
Maka kuurungkan niatku sambil ku tengok ke sebelah kananku, ku pikir Ibuku yang ada di sana. Tapi ternyata bukan, seorang yang sedang berzikir itu menoleh dengan senyuman dan aura mata yang ramah. Parasnya hitam namun giginya putih, begitu kontras dengan warna kulitnya, mungkin berasal dari benua Afrika.
Aku sekilas membayangkan Bilal bin Rabbah versi perempuan. Yang taat dalam ibadah dan memiliki akhlak mulia, yaitu tersenyum kepada sesama muslim lainnya. Sungguh, Allah tidak memandang fisik seseorang. Namun ketakwaannya. Masya Allah... Tabarakallah.
Di tempat suci ini, yang banyak diidamkan banyak orang muslim di muka Bumi. Aku bertemu dengan berbagai Ras dan golongan.Â
Kami dapat solat Bersama di Masjidil Haram, Mekah Al Mukaromah. Dimana solat di Masjidil Haram pahalanya lebih banyak 100.000 kali lipat jika dibandingkan dengan solat di rumah/tempat ibadah lainnya.
Sehingga pantaslah banyak orang berlomba untuk datang, bertawaf dan Sa'I seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, junjungan kami.
Tempat di mana belum tentu Allah panggil hambaNya ke sini untuk beribadah, meski diri mampu secara finansial. Karena yang mampu secara materi, bisa jadi lebih memilih untuk menghabiskan uangnya ke tempat lain atau untuk keperluan lain.Â
Ada juga yang fisiknya belum mampu datang karena kondisi tubuh kurang memungkinkan, meski mampu secara financial. Misalnya sakit ataupun penghalang lainnya.
Seperti contohnya yang ku alami sebelum aku berangkat, rombongan kami melaksanakan manasik haji di asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Sepulang dari manasik, salah satu Jemaah, mengalami kecelakaan motor dan menyebabkan kakinya patah tulang.