Mohon tunggu...
Putri Ayu Lestari
Putri Ayu Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi holiday

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Psikososial Erick Erickson

28 Oktober 2024   14:09 Diperbarui: 28 Oktober 2024   14:12 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     *  Otonomi

Jika anak diberi dukungan dan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru sendiri, mereka akan mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian (otonomi). Misalnya, anak yang diberi kesempatan untuk memilih sendiri pakaian atau makanannya akan merasa bahwa ia mampu mengambil keputusan. Pengasuh yang sabar dan memberikan dukungan akan membantu anak merasa lebih mandiri dan percaya diri.

     *Rasa Malu dan Ragu

Jika anak terus-menerus dikontrol, dibatasi, atau dimarahi saat mencoba sesuatu sendiri, mereka mungkin mulai merasa malu atau ragu akan kemampuannya. Kritik atau larangan yang berlebihan bisa membuat anak merasa bahwa ia tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar tanpa bantuan orang lain. Akibatnya, anak mungkin mulai meragukan kemampuannya sendiri dan merasa malu untuk mencoba hal-hal baru di kemudian hari.

Erikson berpendapat bahwa penting bagi orang tua atau pengasuh untuk memberikan kebebasan yang cukup kepada anak sambil tetap memberikan bimbingan dan pengawasan. Keseimbangan antara kebebasan dan bimbingan ini akan membantu anak mengembangkan rasa otonomi yang sehat. Dengan rasa otonomi yang kuat, anak akan lebih mampu mengambil keputusan dan merasa percaya diri, yang menjadi dasar penting bagi perkembangan psikologis dan emosional di tahap-tahap berikutnya.

3. Tahap Inisiatif vs Rasa Bersalah

Merupakan tahap ketiga dalam teori perkembangan psikososial Erik Erikson, yang terjadi pada usia (3-6 tahun) atau masa kanak-kanak awal. Pada tahap ini, anak-anak mulai mengeksplorasi dunia di sekitarnya dengan lebih aktif dan mulai menunjukkan inisiatif dalam berbagai kegiatan, terutama melalui bermain, berimajinasi, dan mencoba hal-hal baru. Anak-anak pada usia ini sering memiliki ide-ide sendiri dan mulai mengambil tindakan yang mereka inginkan.

     *  Inisiatif

Jika anak diberi dukungan untuk bereksplorasi dan mencoba hal-hal baru tanpa banyak larangan atau kritik, mereka akan mengembangkan rasa percaya diri dan inisiatif. Mereka mulai belajar untuk mengambil peran aktif dalam berbagai kegiatan dan merasa bahwa mereka mampu melakukan sesuatu. Orang tua atau pengasuh yang mendukung akan mendorong anak untuk mencoba hal-hal baru dan menghadapi tantangan kecil, yang membuat anak merasa lebih kreatif dan memiliki tanggung jawab.

     *  Rasa Bersalah

Jika anak sering dilarang, dikritik, atau ditegur ketika mencoba sesuatu yang baru, mereka mungkin mulai merasa bersalah karena memiliki dorongan dan keinginan untuk bertindak. Misalnya, jika seorang anak yang ingin mengeksplorasi atau mengambil peran dalam kegiatan tertentu sering diberhentikan atau dipandang sebagai "mengganggu," ia bisa mulai merasa bahwa inisiatifnya salah. Akibatnya, anak mungkin mengalami rasa bersalah yang berlebihan, yang dapat membatasi keberanian dan kepercayaan dirinya di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun