Menurut Erikson, keberhasilan dalam menyelesaikan krisis di setiap tahap akan memperkuat identitas diri dan membentuk dasar untuk tahap berikutnya. Sebaliknya, kegagalan dalam menangani krisis tersebut dapat menyebabkan masalah psikologis dan kesulitan dalam perkembangan selanjutnya.
*  Ada beberapa tahap dalam teori          psikososial Erikson sebagai berikut:   Â
1. Tahap Kepercayaan vs Ketidakpercayaan
merupakan tahap pertama dalam teori perkembangan psikososial Erik Erikson, yang terjadi pada rentang usia sekitar (0-1 tahun) masa bayi. Pada tahap ini, bayi sangat bergantung pada pengasuhnya untuk mendapatkan kebutuhan dasar, seperti makanan, kenyamanan, kehangatan, dan perhatian. Respon yang diberikan oleh pengasuh dalam memenuhi kebutuhan ini sangat memengaruhi perkembangan psikologis bayi, terutama dalam membentuk rasa kepercayaan.
  *  Kepercayaan
Jika bayi menerima perawatan yang konsisten, penuh kasih sayang, dan responsif dari pengasuhnya, ia akan membangun rasa percaya pada dunia sekitarnya. Bayi akan belajar bahwa dunia adalah tempat yang aman dan bahwa ia bisa mengandalkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kepercayaan yang terbentuk pada tahap ini akan menjadi fondasi bagi kemampuan anak untuk membangun hubungan sehat dan merasa aman di masa depan.
   *Ketidakpercayaan
Jika bayi mengalami pengabaian atau perawatan yang tidak konsisten, ia mungkin akan mengembangkan rasa ketidakpercayaan terhadap lingkungannya. Bayi bisa merasa dunia ini tidak dapat diandalkan dan berbahaya. Rasa ketidakpercayaan yang berakar di tahap ini bisa menyebabkan masalah dalam hubungan dan rasa tidak aman yang berkelanjutan di kemudian hari.
Erikson menekankan bahwa keberhasilan dalam tahap ini bukan berarti bayi memiliki kepercayaan penuh pada semua hal, tetapi lebih pada keseimbangan di mana bayi mengembangkan kepercayaan dasar yang sehat.
2. Tahap Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu
Merupakan tahap kedua dalam teori perkembangan psikososial Erik Erikson, yang berlangsung pada usia (1-3 tahun) atau masa kanak-kanak awal. Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan keterampilan fisik dan motorik, seperti berjalan, berbicara, dan menggunakan tangan untuk memegang atau mengendalikan objek. Anak mulai menunjukkan keinginan untuk mandiri, berusaha melakukan berbagai hal sendiri tanpa terlalu banyak bantuan dari orang dewasa.