Mohon tunggu...
PUTRI AULIAWULANDANI
PUTRI AULIAWULANDANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semuanya selamat datang dan terimakasih telah berkunjung ke profil kami!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kinerja Organisasi serta Implikasinya terhadap Kualitas Pelayanan Organisasi Sektor Publik

11 Januari 2023   11:30 Diperbarui: 11 Januari 2023   11:38 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang sangat beragam, demikian pula upaya untuk mengelolanya. Kinerja seseorang di dalam suatu oganisasi akan tergantung pada karakteristik suatu organisasi seperti misal budaya, struktur, dan tipe orang-orang yang terlibat didalamnya. Suatu organisasi, dalam mencapai tujuannya perlu menciptakan iklim kerja dimana setiap individu dan kelompok-kelompok kerja memiliki tanggung jawab untuk selalu memberikan kontribusi dan melanjutkan proses perbaikan keahlian maupun pengetahuan. 

Untuk meningkatkan kinerja pegawai secara optimal, diperlukan berbagai upaya yang strategis, terencana dan berkesinambungan. Melalui pendekatan manajemen kinerja, upaya pengelolaan kinerja dapat dilakukan secara lebih baik. pada hakekatnya manajemen kinerja merupakan proses yang berupaya untuk memperbaiki kinerja individu dan kelompok kerja secara berkesinambungan dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara efektif.

Manajemen kinerja itu sendiri merupakan salah satu pendekatan strategis untuk memperbaiki kinerja orang-orang didalam organisasi secara terus menerus yang dilakukan dengan cara meningkatkan kapabilitas kelompok-kelompok maupun individual yang terdapat didalam suatu organisasi.

Manajemen kinerja pada umumnya sangat fokus terhadap masalah outputs (hasil-hasil yang dicapai), outcomes dampak yang ditimbulkan dari suatu kinerja), processes (proses yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan) dan inputs (pengetahuan, keahlian dan kompetensi) yang diharapkan dari orang-orang yang terlibat didalam suatu organisasi baik secara kelompok maupun individu. 

Didalam manajemen kinerja diperhatikan masalah pengukuran terhadap hasilhasil yang diperoleh, serta evaluasi terhadap kemajuan didalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. diharapkan dari orang-orang yang terlibat didalam suatu organisasi baik secara kelompok maupun individu. 

Didalam manajemen kinerja diperhatikan masalah pengukuran terhadap hasilhasil yang diperoleh, serta evaluasi terhadap kemajuan didalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam manajemen kinerja suatu organisasi,  selain adanyaproses memcoba mengintegrasikan keberadaan kelompokkelompok kerja dan individu, terdapat beberapa aspek lain yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan kinerja organisasi, kelompok dan individual secara keseluruhan, menurut pendapat Armstrong (1998 : 16), aspek tersebut diantaranya adalah:

  • Personal factors;
  •  Leadership factors;
  • Team factors;
  •  Systems factors;
  • Contextual (situational) factors.

Seluruh aktivitas pengelolaan sumber daya manusia di dalam organisasi seharusnya ditujukan kepada perbaikan kinerja dengan cara mendapatkan dan mengembangkan kompetensi, motivasi dan komitmen baik secara individu maupun kelompok kerja. Faktor-faktor individu pada dasarnya ada yang bersifat given, namun ada pula yang dapat dibina dan dikembangkan secara optimal sehingga berdampak pada peningkatan kapasitas diri dan perbaikan organisasi. 

Faktor skill, knowledge, attitude merupakan beberapa contoh yang dapat diperbaiki baik melalui jalur formal maupun informal. Pada intinya faktorfaktor tersebut bila dikelola dengan baik akan berdampak pada kinerja individu itu sendiri, kinerja kelompok dan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Demikian pula faktor kepemimpinan, baik pimpinan unit maupun lembaga secara keseluruhan perlu dioptimalkan. Bagaimana seorang pimpinan melakukan pembinaan, pengarahan, berkomunikasi, atau memberikan dukungan, akan berdampak pada perilaku kerja bawahannya . Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus mengetahui dengan baik karakteristik organisasi dan anggota yang terdapat di dalamnya. Gaya kepemimpinan dan strategi seorang pimpinan akan berdampak pada kinerja pegawai. 

Sementara itu, suatu organisasi perlu juga memperhatikan secara seksama terhadap pembentukan kelompok kerja yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Pada umumnya tujuan organisasi akan tercapai lebih baik bila kelompok-kelompok kerja yang diwakili unit kerja dapat melakukan koordinasi, dan kerjasama yang terencana secara matang. Kelompok kerja harus dapat dijadikan ajang untuk saling memperbaiki dan meningkatkan kompetensi, persaingan yang sehat, serta perwujudan gagasan/ide yang dapat membawa organisasi kea arah yang lebih maju.

Faktor determinan kinerja lainnya seperti faktor system diantaranya meliputi fasilitas kerja, prosedur kerja dan job design. Fasilitas kerja yang mencukupi dari aspek kuantitas dan memadai dari aspek keteknologian sangat menunjang upaya pencapaian tujuan organisasi. Demikian pula halnya dengan ketersediaan prosedur kerja, prosedur dapat dijadikan pedoman kerja yang memandu setiap orang untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun