"Anu..Pak,Niskala dari rumah Aldo"
"Untuk apa kau kesana lagi? Bukannya kemarin siang kau habis kesana" Ibunya berteriak dengan suara keras dan perasaan marah.
"Waktu itu, Tugas kelompok kita belum selesai, makanya Niskala kesana lagi"
"Sudahlah, cepat masuk tidur"
Keesokkan harinya, Herman pergi kesekolah dengan tubuh yang terlihat kurus dan mukayang pucat pasih. Saat disekolah tanpa diethui ia membawa barang haram itu lagi.
Ia pergi ke belakang kelas dan menggunaknnya, berhati-hati agar tidak ada yang melihat. Tetapi, tanpasengaja, Sindi teman kelasnya melihatnya meminum seusatu berupa obat berbentuk pil dannampak begitu waspada. Ia pun menghampiri Niskala.
"Niskala, apa yang kaulakukan disini?
Tiba-tiba Niskala keget dan keringat dingin setelah mendengar suara itu. Karena kaget, tanpa sengaja ia menjatuhkan 5 butir pil yang ia pegang. Lalu menoleh kebelakang dan meliahat Sindi.
"Apa itu,? Bukankah itu..." Sindi terkejut setelah melihat pil itu.
"Ini....ini...." Niskala tidak tahu harus berkata apa setelah tertangkap basah sedangmenggunakan barang itu.
"Apa kau sudah gila? Kamukan tahu itu bisa merusak jiwamu, tapi kenapa kaumenggunakannya? Kau kan...."