Mohon tunggu...
Lalaa
Lalaa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis kecil

Penulis buku berjudul “self love” terbit pada tahun 2023 QRBN 62-124-3243-896 Penulis buku berjudul “see you soon my temporary teacher”terbit pada tahun 2024 ISBN 978-623-385-466-5 Penulis lebih dari antologi 25 buku antologi cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hal yang Paling Bermakna

4 Maret 2023   11:46 Diperbarui: 4 Maret 2023   11:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lukman pun lantas terkejut melihat kedatangan teman-temannya yang tak disangka-sangka.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Lukman terkejut

"Man seharusnya kamu itu tidak perlu menyembunyikan ini semua dari kami, kita adalah sahabat ketika kamu dalam keadaan terpuruk ketika kamu keadaan susah kita pasti akan menolongmu tak perlu kamu menghindar dari kami, apakah kami ini benar sahabatmu Lukman?jika benar izinkan kami untuk membantumu"

"Afwan ya teman kalian ini memang sahabatku namun aku tak mau merepotkan kalian"

"Man bolehkah aku bertanya apa yang sebenarnya terjadi kepada ibumu?"

"Ya,jadi tiga bulan yang lalu ibuku terjatuh dari kamar mandi saat aku berkumpul bersama kalian,akhirnya ibuku menderita sakit stroke dan yang dulunya ibuku selalu merawatku dari kecil hingga sekarang dan sekarang saat ibuku sedang sakit seperti ini tak mungkin aku membiarkannya merawatku kembali, aku yang akan merawatnya aku tak punya waktu untuk sekedar berkumpul bersama kalian seperti dulu lagi ibuku pun sudah tak bisa mencari uang lagi dan sekarang aku sudah dewasa seharusnya aku harus bisa untuk mencari uang dan sekarang pengalaman-pengalaman yang ku dapatkan dari masa sekolah dulu kugunakan sekarang untuk membuka jasa service elektronik untuk membiayai hidup ku dan juga ibuku, bukannya aku tidak mau bercerita dengan kalian tapi karena aku tidak mau membuat kalian sedih ataupun kepikiran tentang diriku" terang Lukman

"Man kita semua sangat bangga punya teman kayak kamu"ujar salah seorang teman Lukman

    Hingga di suatu malam penyakit stroke yang diderita oleh ibu Lukman semakin tambah parah sehingga Allah pun mengambil nyawa orang tua tersebut,air mata pun tak mampu ditahannya, pemuda itu terus mengusap air matanya

   "Sudahlah man ikhlaskan saja ibumu, ketika kamu mengiklaskan pasti beliau akan pergi dengan tenang" kata teman Lukman sambil mengusap pelan pundak Lukman dengan Lukman

  " aku hanya sedih karena sudah tak ada lagi yang bisa aku rawat dan kuajak pergi ke masjid ketika salat wajib tiba,tidak ada yang bisa aku suapi kembali,tidak ada yang bisa kupakaikan mukena kesukaan nya,tidak ada pelukan hangatnya lagi, lagi,hal yang paling aku sayangi didunia ini telah pergi untuk selama lamanya,dan sekarang aku akan tinggal sendiri di dunia ini"

   "Apa yang kau bicarakan Lukman?kan kamu punya kita, kita kan sahabat,jangan lupakan itu,kamu punya kita kita punya kamu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun