Seperti biasanya sebelum berangkat ke ruko ia akan merawat tubuh ringgkih itu dan juga membersihkan semua seisi rumahnya,barulah ia berangkat, semua itu ia lakukan karena itu adalah tanggung jawabnya,dengan sabar ia usap tangan,muka dan kaki ibunya dengan urut-urutan berwudhu setelah itu ia memakaikan sebuah mukena kesukaan ibunya lantas ia pun segera bersiap untuk mendirikan salat,
"sudah siap bu?"tanya pemuda itu pada ibunya lantas tubuh ibunya pun langsung didudukkan di kursi roda nya,pemuda itu membawa ibunya untuk pergi ke masjid untuk menunaikan salat wajib.
Krekkk....
Terdengar ada suara batang pohon kayu dari samping rumahnya yang seperti diinjak oleh seseorang,pemuda itu pun awalnya curiga namun dia tak menghiraukan dan lebih mementingkan berjalan ke masjid sambil mendorong kursi roda itu.
"Haduh hampir saja kita ketahuan,kamu ini hati-hati kek" kata salah seorang teman Lukman
Sesampainya di masjid,pemuda itu pun lantas mengumandangkan adzan dan mulai mendirikan salat berjamaah.
Hal yg dilakukan oleh teman-teman Lukman hanya mampu menatap melihat aktivitas yang dilakukan oleh temannya itu,tidak ada yang mencurigakan memang,namun mereka tak menyangka ternyata setiap menjelang adzan berkumandang temannya selalu membawa ibunya dari rumah menuju kemasjid untuk menunaikan ibadah wajib, mereka tak menyangka bahwa temannya mau melakukan perbuatan tersebut dan itulah ternyata mengapa ia tak pernah mau untuk diajak berkumpul bersama lagi.
****
Keesokan harinya teman-teman Lukman mencoba mencari ruko Lukman,yang mereka tak sengaja dengar dari tetangganya yang sehabis servis elektronik di sana dan tetangganya bilang jika ada remaja muda yang membuka ruko di sana dan membuka jasa service elektronik yang mereka ketahui dia adalah Lukman sahabatnya.
Lantas karena rasa penasaran itu pun akhirnya mereka berbondong-bondong pergi ke sana untuk memastikan apakah benar bahwa Lukman telah membuka ruko di sana.
"Hai Lukman apa yang sedang kamu lakukan"kata teman-temannya