Mohon tunggu...
Putri AlyumiAmin
Putri AlyumiAmin Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Hi, My name is Umi, I am a student majoring in Islamic Early Childhood Education at the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of North Sumatra. I am a writer for several communities such as Hellocation.id, Local Youths Indonesia, Gorontalo Baik, Girl Boss Indonesia, and I am also an SDGs Ambassador at the ASEAN Youth Organization (AYO). Nice to meet you!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Obat Tradisional Penyakit Lambung

15 Agustus 2023   22:07 Diperbarui: 15 Agustus 2023   22:13 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tips Sehat: Obat Tradisional untuk Penyakit Lambung

Penyakit lambung menjadi penyakit yang sudah sering kali kita dengar di telinga, penderitanya beragam dari berbagai kalangan usia. Penyakit lambung adalah kondisi medis yang melibatkan peradangan, iritasi, atau kerusakan pada lapisan dinding lambung. 

Gejala dari penyakit lambung ini biasanya nyeri pada perut, rasa terbakar di dada , mual, dan muntah. Berbagai macam obat-obatan tersedia mulai dari pil dan juga obat tradisional yang sudah turun menurun dan telah di gunakan selama berabad-abad.

Obat Tradisional untuk Penyakit Lambung

1. Jahe

Jahe telah digunakan secara tradisional sebagai obat alami untuk meredakan masalah pencernaan, termasuk penyakit lambung. Jahe mengandung senyawa gingerol yang memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu meredakan peradangan pada dinding lambung. Selain itu, jahe juga dapat meredakan gejala mual dan muntah yang sering terjadi pada penderita saat penyakit lambungnya sedang kambuh.

Cara menggunakannya ada 2 jenis, pertama dengan Jahe segar. Parut jahe segar dan campurkan dengan air hangat atau bisa juga dengan air teh. Jenis yang kedua adalah dengan bubuk jahe. Tambahkan bubuk jahe ke dalam makanan atau minuman, seperti teh atau jenis makanan dan minuman yang lain.

2. Lidah Buaya (Aloe Vera)

Lidah buaya juga bisa di gunakan sebagai obat tradisional untuk penyakit lambung karena lidah buaya memiliki gel yang dapat membantu melapisi dan melindungi dinding lambung, juga dapat meredakan iritasi. Namun, penggunaannya harus hati-hati dan terbatas, karena konsumsi lidah buaya dalam jumlah besar dapat menyebabkan efek samping seperti diare atau gangguan elektrolit.

Cara membuatnya dengan mengambil gel segar dari daun lidah buaya dan campurkan dengan air atau jus buah.Eitsss kamu harus memastikan bahwa kamu memahami dosis yang tepat dan konsultasikan dengan ahli herbal atau dokter sebelum mengonsumsi lidah buaya.

3. Kunyit

Karena kunyit mengandung senyawa aktif yang disebut kurkumin, serta memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Kunyit dapat membantu meredakan peradangan pada lambung dan membantu memperbaiki kerusakan pada dinding lambung.

Cara membuatnya dengan menambahkan kunyit ke dalam masakan, seperti kari atau sup. Kamu juga dapat membuat minuman kunyit dengan mencampurkan bubuk kunyit dengan air hangat, madu, dan sedikit perasan jeruk lemon.

4. Kayu Manis

Kayu manis memiliki sifat antimikroba dan antiperadangan, yang dapat membantu melawan infeksi dan meredakan peradangan pada lambung.

Cara membuatnya cukup mudah, kamu hanya perlu menambahkan kyu manis ke dalam makanan mu. Kamu juga bisa membuat teh kayu manis dalam air. Kamu juga bisa menambahkan madu agar menambah rasa manisnya.

Penting untuk Diperhatikan!

Sebelum menggunakan obat tradisional, konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli herbal, terutama jika kamu memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. 

Penggunaan obat tradisional tidak boleh menjadi pengganti perawatan medis yang diresepkan oleh dokter. Beberapa orang mungkin memiliki alergi atau sensitivitas terhadap bahan-bahan tertentu, jadi pastikan untuk mengetahuinya terlebih dahulu yaaa

Obat tradisional dapat menjadi opsi tambahan untuk meredakan gejala penyakit lambung, tetapi penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mencobanya. Kombinasi antara pengobatan tradisional, perubahan pola makan, dan perawatan medis yang tepat dapat membantu meningkatkan kesehatan lambung dan meredakan gejala kambuhnya sakit lambung.

 

Pola Makan yang Disarankan untuk Penyakit Lambung

Pola makan yang sehat dan teratur memiliki peran penting dalam pengobatan penyakit lambung. Dengan pola makan yang tepat kamu dapat membantu meredakan gejala, mencegah eksaserbasi kondisi, dan mempercepat proses penyembuhan. Berikut adalah beberapa panduan tentang makanan yang disarankan dan dihindari penderita penyakit lambung:

Makanan yang Dianjurkan:

1. Serat Tinggi

Konsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, dapat membantu menjaga pencernaan yang sehat dan mencegah sembelit. Serat juga membantu mengurangi tekanan pada dinding lambung.

2. Makanan Rendah Lemak

Pilih makanan rendah lemak untuk mengurangi risiko peningkatan produksi asam lambung dan refluks. Makanan berlemak tinggi dapat memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan gejala penyakit lambung memburuk.

3. Protein Rendah Lemak

Pilih sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, telur, dan tahu. Protein membantu memperbaiki jaringan lambung yang rusak

4. Pisang

Pisang mengandung pektin, yang membantu membentuk lapisan pelindung di dinding lambung dan meredakan iritasi. Pisang juga rendah asam, sehingga cocok untuk penderita penyakit lambung.

5. Makanan dengan Kandungan Probiotik

Makanan fermentasi seperti yogurt dan kefir mengandung bakteri baik yang dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri di saluran pencernaan. Ini dapat membantu mengurangi risiko peradangan di lambung.

6. Sayuran Non-Asam

Sayuran seperti wortel, labu, dan brokoli memiliki kandungan rendah asam dan dapat membantu menjaga keseimbangan pH lambung.

 

Makanan yang Dihindari:

1. Makanan Pedas 

Makanan pedas dapat merangsang produksi asam lambung dan meningkatkan risiko gejala penyakit lambung yang memburuk.

2. Makanan Berlemak Tinggi

Makanan berlemak tinggi memperlambat proses pencernaan dan bisa menyebabkan peningkatan produksi asam lambung.

3. Minuman Berkafein dan Berkarbonasi

Minuman seperti kopi, teh, minuman berenergi, dan minuman berkarbonasi dapat merangsang produksi asam lambung dan menyebabkan gejala refluks.

4. Makanan Asam

Makanan asam seperti jeruk, tomat, cuka, dan makanan berbahan dasar tomat dapat meningkatkan risiko iritasi lambung.

5. Makanan Manis dan Olahan

Gula berlebihan dan makanan olahan yang tinggi gula dapat memicu peradangan dan merusak keseimbangan bakteri di lambung.

6. Makanan Berlemak Trans

Lemak trans, yang sering ditemukan dalam makanan olahan dan makanan cepat saji, dapat meningkatkan peradangan dan mempengaruhi kesehatan lambung.

Ukuran Porsi dan Frekuensi Makan 

Selain memperhatikan jenis makanan, penting juga untuk memperhatikan ukuran porsi dan frekuensi makan. Hindari makan dalam porsi besar yang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada dinding lambung. Sebaiknya makan dalam porsi lebih kecil dan lebih sering, dengan interval sekitar 3-4 jam.

Intinya, pola makan yang sehat dan tepat dapat berperan besar dalam pengelolaan penyakit lambung. Menghindari makanan yang dapat merusak dinding lambung, serta mengonsumsi makanan yang membantu melindungi dan meredakan iritasi, dapat membantu meredakan gejala dan meningkatkan kesehatan lambung secara keseluruhan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik berdasarkan kondisi dan kebutuhan kamu. Tidak boleh asal yaa temen temen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun