Kepemimpinan adalah suatu gaya yang mempengaruhi dan tidak memaksakan untuk memotivasi seseorang alam mencapai tujuan (Gibson dalam Tintin S, 2010). Definisi kepemimpinan menyiratkan bahwa kepemimpinan melibatkan pengguna pengaruh dan bahwa semua berhubungan dapat melibatkan kepemimpinan dan melibatkan pentingnya menjadi agen bagi perubahan mampu mempengaruhi dan kinerja pengikutnya dan memusatkan pencapaian tujuan. Kinerja merupakan suatu kegunaan dari kemampuan seorang pekerja dalam menerima tujuan pekerjaan, suatu tingkat pencapaian tujuan dan interaksi antara tujuan dan kemampuan seorang pekerja (Gordon dalam Nawawi dalam Dewi, 2012). Dapat dikatakan bahwa karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan segala kegiatan perusahaan supaya dapat meningkat dan tumbuh berkembang dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas membutuhkan sebuah pengelolaan yang baik agar kinerja karyawan lebih optimal. Dalam pencapaian tujuan perusahaan dipengaruhi oleh kinerja  karyawan pada perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berpotensial, berkualitas dan mempunyai skill atau kemampuan, baik dari segi pemimpin maupun karyawan pada pola tugas, tanggung jawab, berdaya guna sesuai dengan peraturan dan pengawasan yang telah ditetapkan yang merupakan penentu tercapainya tujuan suatu perusahaan. Pemimpin yang paling efektif mencocokkan gaya kepemimpinan mereka dengan keadaan, yang mencakup gaya kerja mereka sukai dan sifat kepribadian, serta hakikat dari tugas dan kelompok. Seorang pemimpin yang melakukan tindakan dengan cara memperlancar produktivitas, moral tinggi, respon yang bersemangat, kecakapan kerja yang berkualitas, berkomitmen, berefisiensi dan berkesinambungan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Kepemimpinan diciptakan dalam gaya kerja atau cara bekerjasama dengan orang lain dengan konsisten. Dalam sebuah kepemimpinan terdapat hubungan mempengaruhi, yaitu dari pemimpin dan hubungan kepatuhan atau ketaatan dari para bawahan/karyawan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Diambil dari hubungan variabel bebas dan tergantung terdapat suatu hubungan yang saling membutuhkan dan menguntung bagi pemimpin dan bawahan atau karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan pada suatu perusahaan. Dapat dilihat dari meningkatnya suatu perusahaan tersebut dan bagaimana cara kerjanya.
Gaya kepemimpinan ini sangat penting bagi seorang karyawan, karena bagi para karyawan jika mereka dipimpin dengan seorang pemimpin yang baik, jujur, ramah dan gampang bergaul dengan mereka, mereka akan merasa senang dalam berkarja maka mereka akan lebih giat jika mereka nyaman dengan pekerjaannya tersebut. Sebaliknya, seorang pemimpin tidak peduli dengan bawahannya maka bawahannya pun akan semena-mena dalam bekerja tidak sepenuh hati dalam menjalankan tugasnya dalam bekerja. Maka dari itu sikap seorang pemimpin sangatlah membantu dalam meningkatkan kinerja karyawan pada suatu perusahaan. Adapun teori kontingensi kepemimpinan fokus pada variabel tertentu yaitu yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin menentukan gaya tertentu dari kepemimpinan yang paling cocok untuk situasi ini. Menurut teori ini, tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik dalam segala situasi. Kesuksesan tergantung pada sejumlah variabel, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas dari pengikut dan aspek situasi.Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai. Kinerja dalam suatu
2.5.2Hubungan antara Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan
Organisasi atau perusahaan dikatakan meningkat dan berkembang apabila diperlihatkan melalui kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kecakapan dan komunikasi yang baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan  yaitu motivasi, kemampuan, faktor individu, faktor lingkungan organisasi atau perusahaan dan disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan salah satu tolak ukur dari penilaian mampu menunjukkan sikap disiplin dalam bekerja cenderung memiliki ketelitian dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap tugastugas yang menjadi tanggung jawabnya. Berat atau ringannya suatu tugas yang menjadi tanggung jawab pekerja dipandang atau disikapi berbeda dengan pekerja lain, hal ini bergantung kepada individu masing-masing dalam memandang kerja tersebut. Semakin pekerja memiliki kesadaran akan tugas dan tanggung jawab ini akan menimbulkan sikap disiplin kerja. Pekerja yang mampu menyelesaikan segala permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan, cenderung lebih mampu menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Kondisi ini mencerminkan tingginya disiplin kerja (Hasibuan, 2000).
Disiplin yang baik dari karyawan akan menunjukan bahwa suatu perusahaan dapat memelihara dan menjaga loyalitas maupun kualitas karyawannya. Selain itu, dengan mengetahui disiplin kerja karyawan maka nilai kinerja dari para karyawan pun akan dapat diketahui. Hal tersebut dikarenakan disiplin kerja dan kinerja karyawan memiliki keterhubungan. Disiplin kerja karyawan dapat mempengaruhi kinerja karyawan karena dengan memilki disiplin kerja yang tinggi maka seorang karyawan akan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dengan teratur dan lancar sehingga hasil kinerjanya akan  meningkat serta akan berdampak pula pada tujuan perusahaan yang dapat dicapai secara optimal.
2.6 Â Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir merupakan sebuah konsep tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir berguna untuk mempermudah di dalam memahami permasalahan yang sedang diteliti serta mengarahkan penelitian pada pemecahan masalah yang sedang dihadapai. Maka penulis membuat sebuah kerangka pemikiran sebagai berikut:
a.Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau sebagai akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam hal ini adalah kinerja karyawan yang selanjutnya dalam penelitian ini disebut sebagai (Y).
b.Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel Gaya Kepemimpinan (X1) Disiplin Kerja (X2) Kinerja Karyawan (Y) terikat. Variabel bebas dalam hal ini adalah gaya kepemimpinan (X1) dan disiplin kerja (X2).
2.7 Â Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Dari judul penelitian ini terlihat bahwa ada tiga variabel yaitu gaya kepemimpinan merupakan variabel (X1), disiplin kerja (X2) dan kinerja karyawan adalah variabel (Y). Adapun yang menjadi rumusan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
*H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Harmoni Grup Indonesia.
*H2 : Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Harmoni Grup Indonesia.
*H3 : Gaya kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Harmoni Grup Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI