ilmu, dan semuanya itu bersal dari Tuhan. Manusia yang telah memahami ilmu Tuhan
tidaklah berpikiran sempit, fanatik dan takabur, justru sifatnya toleran, tenggang rasa, saling
menghormati. Karena mereka tahu bahwa ilmu sejati, bersumber satu dan memiliki hakikat
yang sama. Ibaratnya sungai-sungai dari gunung manapun mata airnya, pasti akan bermuara
ke laut juga. Sebaliknya jikalau ia memperdebatkan kulit luarnya, berarti beranggapan benar
sendiri, dan belum sampai pada inti ajaran yang dicari. Orang yang telah sampai pada tahap
hakikat, tidak munafik dan tidak mempersekutukan Tuhan.
Dapat disimpulkan bahwa budi pekerti atau akhlak ini snagat penting. Mulai dari akhlak
kepada Tuhan hingga akhlak kepada sesama manusia. hal itu sudah jelas dikatakan dalam
suluk sujinah, yang membahas muai dari persoalan bagaimana kita harus taat kepada Tuhan,
dan bersosialisasi dalam masyarakat dengan memenuhi norma-norma yang berlaku.