Mohon tunggu...
Putri Indah Amalia Pasaribu
Putri Indah Amalia Pasaribu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam di Jambi Abad XX: Studi Kasus Seberang Kota Jambi

22 Oktober 2020   15:02 Diperbarui: 22 Oktober 2020   15:08 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh : Putri Indah Amalia Pasaribu

FKIP Universitas Jambi, e-mail : purielpasaribu@gmail.com

Abstrak

Perkembangan pendidikan Islam di Jambi berawal didirikannya Langgar Putih oleh Syeikh Khotib Mas'ud pada tahun 1868 kemudian berlanjut dengan perkumpulan para ulama alumni al-Madrasaty Shalatiyah dan madrasah Darul Ulum di Makkah yang mulai membangun tempat belajar yang disebut maktab (rumah kuttab) dan madrasah yang disebut dengan madrasah buluh karena di bangun dengan bahan material dari bambu.

Adapun madrasah-madrasah awal yang berdiri dan akhirnya menjadi induk untuk madrasah yang ada di Jambi antara lain madrasah Sa'adatuddarein di kampung Tahtulyaman yang di pimpin oleh Syeikh Ahmad bin Abdul Syakur; madrasah Nurul Islam di Tanjung Pasir yang di pimpin oleh H. Kemas Muhammad Soleh bin H. Kemas Muhammad Yasin; madrasah Nurul Iman di Ulu Gedong yang di pimpin oleh H. Ibrahim bin Syeikh A. Majid; dan madrasah Al-Jauharen di kampung Sungai Asam darat (Kampung Manggis kota Jambi sekarang) yang di pimpin oleh H. Usman bin H. Ali.

Pendidikan Islam tersebut kemudian  mengalami perkembangan mulai setelah para ulama mendirikan organisasi Perukunan Tsamaratul Insan pada tahun 1915. Keberadaan lembaga pendidikan Islam tersebut memiliki peranan dalam membangun bangsa khususnya Negeri Melayu Jambi dimana ilmu-ilmu yang dikembangkan setara dan relefan dengan peradaban yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Penulisan makalah ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi (penafsiran) dan historiografi (penulisan).

Kata Kunci : Perkembangan, lembaga pendidikan Islam, madrasah, pesantren

PENDAHULUAN

Agama Islam masuk ke Indonesia pada umumnya dan tanah Jambi pada khususnya tanpa kekerasan dan berproses secara damai. Penyebaran agama Islam di seluruh kepulauan Indonesia, terutama di daerah Jambi, antara lain dilakukan melalui jalur pendidikan. Berbicara mengenai pendidikan Islam, sejarah pendidikan Islam itu sendiri telah di mulai sejak masuknya Islam yang di bawa oleh para pedagang Muslim.

Pendidikan Islam memiliki peranan penting dalam perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari eksistensi lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang mampu berkembang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman dari waktu ke waktu. Pendidikan Islam awal abad ke-20 dihadapkan dengan pendidikan Belanda dimana pendidikan Islam tersebut belum diakui sebagai pendidikan yang resmi.[1] Akibat hal tersebut memunculkan ide-ide pembaharuan pendidikan Islam, khususnya dari segi sistem dan pola pemikiran yang masih bersifat tradisional agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 

Pendidikan Islam di Indonesia umumnya memiliki latar belakang sejarah, sistem dan nomenklatur yang beragam seperti madrasah, pondok pesantren, rangkang, meunasah maupun surau.[2] Adapun sistem pendidikan Islam yang paling awal muncul berupa pendidikan langgar/surau/masjid dan kemudian diteruskan ke jenjang pendidikan pesantren.[3] Namun sistem tersebut masih sederhana dan bersifat informal karena materi yang diajarkan sebatas pokok-pokok ajaran Islam, terutama tentang keimanan, Al-Qur'an dan masalah praktek ibadah (fiqih).[4] Salah satu pendidikan Islam yang sudah tidak diragukan lagi ialah pesantren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun