"Anak mah nggak usah dikuliahin. Tuh, kaya anak saya kuliah malah nggak kerja. Kan sayang uangnya .." tanggapan tetanggaku yang menurut aku tak logis menyamakan pemikiran anaknya denganku.
Aku mencoba merayu ayah dan akhirnya beliau mengizinkan walaupun harus berdebat dengan ibu. Ayah selalu berkata saat menonton Nazwa Sihab, "Ayah tuh pengen kamu kaya gitu tuh pinter, bisa ngomong di depan banyak orang.."
Karena support ayah, akhirnya aku bisa kuliah.Walau di perjalanannya banyak sekali ujian yang harus aku lewati. Banyak omongan orang yang menjatuhkanku, bahkan pilihan jurusanku juga disalahkan. Namun, aku percaya doa kedua orangtua dan semangatku bisa membuat aku menjadi perempuan hebat nantinya.
Tahun 2013
Aku sudah lulus kuliah dan menjadi sarjana. Namun, seperti dalam film Si Doel Anak Sekolahan. Hidupku tidak begitu mudah kujalani. Justru makin sulit. Pagi yang kujalani setelah lulus kuliah warnanya abu buatku. Ucapan tetangga semakin membuatku bak manusia tergila. Namun, ayah masih mendukungku dan percaya kalau suatu saat aku bisa membahagiakan kedua orang tua.
Aku sering berdebat dengan ibu yang terlalu percaya ramalan tetangga dan tak percaya takdir Tuhan. Setiap waktu kuhabiskan untuk beribadah saja. Aku rajin salat sunnah di malam hari dan mengaduh kepada Tuhan perihal nasibku. Melihat beberapa teman-temanku yang sudah bekerja, menikah, dan memiliki anak. Sementara hidupku hanya stuck begini saja.
Aku mencoba menghabiskan waktu di luar dengan temanku yang bisa kuajak. Aku akhinya bisa mendapatkan penghasilan dari menjadi guru les privat. Walau tak seberapa, setidaknya aku memiliki penghasilan sendiri.
Tahun demi tahun berlalu dan aku mencoba untuk bisa menerima kenyataan bahwa Tuhan pasti punya rencana Indah kedepannya entah sampai kapan.
Tahun 2018
"Bu, Arum mau ke Bandung, ya..Arum dapat undangan bertemu dengan penulis skenario karena novel Arum menang dalam lomba.." pamitku.
Seperti biasa, ibu tak mengizinkan.