Mohon tunggu...
Puteri Renata
Puteri Renata Mohon Tunggu... Editor - Mpudh

Founder Komunitas Sahabat Literasi/Direktur SL Books/Mentor Kepenulisan Self Healing/Penulis Novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Word of Affirmation (Cerpen Inspiratif)

22 Oktober 2024   11:54 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:33 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bu....!!" Aku mencoba menjelaskan kepada ibu yang seakan tak peduli. Bahkan, beliau bilang bahwa ayah juga takkan memberiku izin.

'Terserah deh, Bu..!! Arum bukan anak kecil lagi. Mau ayah dan ibu nggak izinkan. Arum tetap mau pergi. Toh, Arum bukan mau jadi anak nakal. Arum mau ngejar mimpi Arum buat jadi penulis. Bukannya Ibu yang selalu tanya semenjak ayah belikan Arum laptop kalau kapan Arum mau jadi penuis sampai sekarang nggak jadi-jadi. Ini mau Arum buktiin.." ujarku dan segera berpamitan untuk ke terminal dan menuju bus Bandung.

Untuk pertama kali dalam hidupku berangkat sendiri ke Bandung. Berbekal keberaniaan yang sebelumnya tak pernah ada. Aku menghadiri kegiatan bersama penulis lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

Setelah kegiata di Bandung, aku mulai memberanikan diri untuk meng-upload tulisan-tulisan fiksiku di media sosial. Aku mengikuti lomba-lomba menulis dan berkenalan dengan banyak penulis lainnya. Sampai akhirnya aku berkenalan dengan seseorang yang kukagumi di televisi.

"Bang Wibi, mau baca karyaku tidak?" tanyaku memberanikan diri mengirimkan DM Instagram kepada seorang Anchor Tv yang kukagumi.

"Boleh, kirim ke Alamat kantor bisa?" balasnya . Dengan antusias aku membalas pesannya dan mengirimkan Novel itu kepadanya bersama dengan sepucuk surat.

Aku sangat kagum dengannya karena prestasi yang ia miliki dan komunikasi dia yang sangat bagus. Aku mencoba afirmasi agar suatu saat aku bisa seperti dia bisa berbicara di depan orang banyak, menjadi mentor dan motivator juga.

Rasa kagumku dengannya semakin menjadi.Keramahan dia membuatku makin terpesona. Kulihat prestasinya semakin melejit saat aku baru membangun karier-ku.

"Kak Arum, mau aku daftarin untuk kegiatan di Bogor bersama Direktorat? Kebetulan aku jadi Mc-nya.." ajaknya dalam pesan DM. Aku sangat terkejut dan tak menolak ajakannya.

Jadilah perdana aku bertemu dia. Wajahnya yang tampah dan keramahannya membuat aku semakin mengaguminya, tapi semakin insecure dengan prestasinya. Dari dia aku akhirnya banyak belajar segala hal dan mencoba afirmasi apapun yang aku inginkan.

Dari sinilah perjalanan baruku dimulai sebagai Arum Sekar Rengganis. Sesuai namaku, aku harus menjadi bunga yang mekar, harum, dan suaraku terdengar merdu di telinga banyak orang. Aku harus menjadi sosok yang menginspirasi perempuan di luar sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun