Mohon tunggu...
Puteri Renata
Puteri Renata Mohon Tunggu... Editor - Mpudh

Founder Komunitas Sahabat Literasi/Direktur SL Books/Mentor Kepenulisan Self Healing/Penulis Novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Word of Affirmation (Cerpen Inspiratif)

22 Oktober 2024   11:54 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anak mah nggak usah dikuliahin. Tuh, kaya anak saya kuliah malah nggak kerja. Kan sayang uangnya .." tanggapan tetanggaku yang menurut aku tak logis menyamakan pemikiran anaknya denganku.

Aku mencoba merayu ayah dan akhirnya beliau mengizinkan walaupun harus berdebat dengan ibu. Ayah selalu berkata saat menonton Nazwa Sihab, "Ayah tuh pengen kamu kaya gitu tuh pinter, bisa ngomong di depan banyak orang.."

Karena support ayah, akhirnya aku bisa kuliah.Walau di perjalanannya banyak sekali ujian yang harus aku lewati. Banyak omongan orang yang menjatuhkanku, bahkan pilihan jurusanku juga disalahkan. Namun, aku percaya doa kedua orangtua dan semangatku bisa membuat aku menjadi perempuan hebat nantinya.

Tahun 2013

Aku sudah lulus kuliah dan menjadi sarjana. Namun, seperti dalam film Si Doel Anak Sekolahan. Hidupku tidak begitu mudah kujalani. Justru makin sulit. Pagi yang kujalani setelah lulus kuliah warnanya abu buatku. Ucapan tetangga semakin membuatku bak manusia tergila. Namun, ayah masih mendukungku dan percaya kalau suatu saat aku bisa membahagiakan kedua orang tua.

Aku sering berdebat dengan ibu yang terlalu percaya ramalan tetangga dan tak percaya takdir Tuhan. Setiap waktu kuhabiskan untuk beribadah saja. Aku rajin salat sunnah di malam hari dan mengaduh kepada Tuhan perihal nasibku. Melihat beberapa teman-temanku yang sudah bekerja, menikah, dan memiliki anak. Sementara hidupku hanya stuck begini saja.

Aku mencoba menghabiskan waktu di luar dengan temanku yang bisa kuajak. Aku akhinya bisa mendapatkan penghasilan dari menjadi guru les privat. Walau tak seberapa, setidaknya aku memiliki penghasilan sendiri.

Tahun demi tahun berlalu dan aku mencoba untuk bisa menerima kenyataan bahwa Tuhan pasti punya rencana Indah kedepannya entah sampai kapan.

Tahun 2018

"Bu, Arum mau ke Bandung, ya..Arum dapat undangan bertemu dengan penulis skenario karena novel Arum menang dalam lomba.." pamitku.

Seperti biasa, ibu tak mengizinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun