1. Maksim Kuantitas (The Maxim of Quantity) Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta pertuturan memberikan kontribusi yang secukupnya atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawan bicaranya. Atau secara singkat dalam maksim ini informasi yang dibutuhkan tidak lebih dan tidak kurang. Contoh maksim kuantitas pada tuturan berikut.
A: Apa yang kamu lakukan kemarin?
B: Saya pergi ke kampus, kuliah, dan bertemu dengan teman saya di kantin.
Dalam contoh di atas, B memberikan informasi yang cukup tentang kegiatannya kemarin tanpa memberikan informasi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
2. Maksim Kualitas (The Maxim of Quality) Maksim percakapan ini mewajibkan setiap peserta percakapan mengatakan hal yang sebenarnya. Kontribusi peserta percakapan hendaknya didasarkan pada bukti-bukti yang memadai. Dalam maksim ini, informasi yang dibutuhkan adalah yang benar dan si penutur mempunyai bukti kebenarannya.
A: Apakah kamu mengerti tentang konsep matematika ini?
B: Ya, saya mengerti.
Dalam contoh di atas, B memberikan jawaban yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip kualitas.
3. Maksim Relevansi atau Hubungan atau Kegayutan (The Maxim of Relevance) Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta percakapan memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah pembicaraan. Informasi yang disampaikan mempunyai relevansi dengan pokok percakapan. Contoh maksim relevansi sebagai berikut.
A: Apa yang kamu pikirkan tentang film yang kita tonton tadi malam?
B: Saya sangat senang dengan ending film itu.