Pembaca budiman, cerita ini hanyalah fiktif belaka.
Penulis hanya ingin menyampaikan beberapa pesan kepada kita semua bahwa;
- Sesungguhnya cinta suci  itu memang buta tak mengenal takhta apa pun.
- Sebuah bahtera rumah tangga harus diperjuangkan walau diterjang tengah ombak dan gelombang
- Seorang suami harus rela berkorban buat kekasih hatinya
- Â Berburuk sangka atau berprasangka buruk atau su'udzon adalah sebuah kesia-siaan
- Menyesal dan meminta maaf memang perlu, namun lukanya tetap membekas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!