Mohon tunggu...
INDONESIA NEWS
INDONESIA NEWS Mohon Tunggu... Guru - Anak Bangsa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberitakan yang benar, bicara benar

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pak Jokowi, Dengarkan Ratapan Kami

1 April 2022   09:00 Diperbarui: 1 April 2022   09:04 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cita-cita Alvaro untuk menjadi polisi pun pupus. Marsiyana Tiurnovita Sagala (45) ibunya Alvaro menunjukkan bagian bekas kepala Alvaro di kepala dan lengan yang kondisinya tidak semua seperti sebelumnya (dapat berfungsi dengan baik).

"Benang bekas jahitan di kepala Alvaro menyembul. Tetapi kami orang tuanya tidak tega lagi untuk melanjutkan operasi kepala karena Alvaro sangat kesakitan," ungkap Novita.

Baik Trinity, Alvaro, dan Anita atau Abel diberi pemahaman oleh orang tua masing-masing ataupun gereja untuk menjauhkan bibit-bibit dendam dan kebencian.

"Jika membiarkan anak-anak dendam, hanya akan menjadi beban. Anak-anak harus mengampuni (pelaku), biar tenang," ujar Sarina yang juga aktif di majelis gereja (Sintua) HKBP Trinity.

Alvaro 10 kali memasuki ruang operasi di Kuala Lumpur. Trinity melewati 18 kali operasi di Guangzhou, Cina. Jalan panjang penyembuhan hingga ke luar negeri terhadap anak-anak tak berdosa ini tidak banyak mendapat perhatian negara.

Kiranya Pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi memberi perhatian, sebab belum ada tindakan nyata, sebagai warna negara mereka berhak mendapat perlidungan dan pemeliharaan dari pemerintah, tidak mudah melewati semua ini, namun tentu dengan hadirnya pemerintah akan memudahkan kedaaan mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun