Pembahasan
- A.Definisi Teori belajar kognitivisme
Pengertian istilah “cognitive” berasal dari kata “cognition” yang mirip dengan “knowing” yang berarti mengetahui. Dalam arti luas, kognisi merupakan proses struktural yang menggunakan informasi. Teori belajar Kognitivisme lebih menekankan pada pembelajaran dibandingkan hasil belajar itu sendiri. Baharudin menjelaskan teori ini lebih memperhatikan peristiwa internal. Belajar tidak hanya melibatkan hubungan stimulus-respon seperti dalam teori behavioral, namun dengan bantuan teori kognitif, belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
- Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioral, teori belajar kognitif lebih menekankan pada proses belajar daripada hasil belajar.Para pendukung aliran kognitif mengatakan bahwa belajar bukan sekedar hubungan antara stimulus dan respon. Berbeda dengan model pembelajaran behavioral yang hanya mengkaji hubungan stimulus-respon belajar, model pembelajaran kognitif merupakan salah satu bentuk teori belajar yang sering disebut dengan model perseptual. Menurut model pembelajaran kognitif, visi seseorang tentang perilaku dan pemahaman terhadap situasi yang berkaitan dengan tujuan belajarnya ditentukan. Dalam praktik pembelajaran, teori kognitif muncul dalam rumusan sebagai berikut: “tahapan perkembangan” yang dikemukakan oleh J. Piaget, pra penyelenggara Ausubel, pemahaman konseptual Bruner, hierarki pembelajaran Gagan, pembelajaran online Norman dll. Teori belajar kognitif menekankan bahwa belajar adalah suatu proses yang berlangsung dalam pikiran manusia. Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses membosankan yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri seseorang sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan dan menimbulkan perubahan relatif berupa pengetahuan, pemahaman, perilaku, keterampilan dan sikap, serta nilai. dan pembuatan kesan dalam pembelajaran, Kognitivisme mengakui pentingnya faktor individu dalam pembelajaran, tanpa meremehkan faktor eksternal atau lingkungan. Bagi kognitivisme, belajar merupakan interaksi antara manusia dan lingkungannya, dan terjadi secara terus menerus sepanjang hidup seseorang. Kognisi merupakan perabot pikiran kita, yang merupakan “pusat” yang mengendalikan berbagai aktivitas kita: mengenali lingkungan, melihat berbagai masalah, menganalisis berbagai masalah, mencari informasi baru, menarik kesimpulan, dan lain-lain.
- B. Tujuan belajar menurut aliran belajar kognitivisme
- tujuan teori belajar kognitif adalah membantu siswa memperoleh pengalaman sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas tindakannya. Perilaku tersebut merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan norma yang menjadi pedoman sikap dan perilaku siswa. Teori kognitif dikembangkan untuk membantu pendidik memahami siswanya. Selain itu, pembelajaran kognitif juga membantu pendidik memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik.
- Kognitivisme memandang belajar sebagai proses relasional di mana struktur kognitif berubah dan pemahaman baru diperoleh dengan mengubah struktur lama. tujuan teori kognitif adalah untuk merekonstruksi dasar-dasar pembelajaran ilmiah. Hal ini menciptakan prosedur yang dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran di kelas untuk mencapai hasil yang produktif. Teori kognitif menekankan bahwa proses dimana siswa memahami dan menafsirkan diri mereka sendiri dan lingkungannya saling berhubungan. Sebab yang melatar belakangi teori ini adalah cara memahami tindakan, cita-cita, cara seseorang dalam melakukan sesuatu dan bagaimana ia dan orang-orang disekitarnya dapat mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, teori kognitif menghasilkan wawasan dan pemahaman tentang diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita.
- C. Pembelajaran menrut aliran kognitivisme gagne
Menurut Gagne, belajar dianggap sebagai proses pengolahan informasi di otak manusia Belajar adalah proses menerima informasi dan mengolahnya hingga menghasilkan hasil berupa hasil belajar. Pengolahan otak manusia : 1). Reseptor; 2).Daftar sensorik; 3). Memori jangka pendek; 4). Memori jangka panjang; 5).pembuat jawaban.
Sebagai salah satu teori psikologi kognitif, Robert M.Gagne.Menurut teori ini, belajar dipahami sebagai proses pengolahan informasi di otak manusia. Namun pengolahan otak manusia dapat dijelaskan sebagai berikut (Nurhadi, 2018:17): 1) Reseptor (alat indra): menerima rangsangan dari lingkungan dan mengubahnya menjadi impuls saraf.
Dan memberi simbol. , untuk mengambil informasi yang diterima dan mengirimkannya.
2) Registrasi sensorik (kumpulan kesan sensorik): terletak di sistem saraf pusat.