Mohon tunggu...
Purwanto
Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - Data Diri

Purwanto, Owner Ranyono Multimedia - Dosen STT Efata Salatiga - Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga - BKGS Filosofi hidup KOLOSE 3 : 23

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menelaah Program Makan Bergizi Gratis

4 Juni 2024   21:11 Diperbarui: 11 Juni 2024   15:00 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa memperlihatkan menu makan siang pada kegiatan simulasi program makan siang gratis untuk siswa di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024) | KOMPAS/PRIYOMBODO

Para penegak Hukum, Kejaksaan, Kepolisian dan KPK harus berani melakukan terobosan langkah-langkah jitu untuk mencegah dan memberantas korupsi di termasuk dalam program ini. Negara perlu memberikan penguatan serta independensi secara maksimal bagi penegak hukum sehingga bisa bekerja secara profesional tanpa intervensi dari pihak manapun, sehingga niat baik yang sudah dicanangkan berjalan baik dan memberikan hasil yang baik.

5. Implementasi di Lapangan.

Mari sekarang kita bayangkan di sekolah-sekolah sudah dijalankan makan bergizi gratis. Anggap saja pelaksanaannya dipagi hari, seperti pada pemberitaan sebagai berikut: Sarapan gratis dianggap sebagai solusi yang paling tepat karena hari sekolah berlangsung dari Senin hingga Sabtu, dengan jam pulang pukul 12.00. 

Tantangan selanjutnya dari program sarapan gratis adalah teknis pelaksanaannya. Sarapan gratis dapat dilaksanakan di sekolah dengan syarat bahwa anak-anak harus tiba di sekolah pukul 6.30 pagi. Makanan sarapan yang aman dan bergizi - nasi, lauk pauk, sayur, buah, susu/bubur kacang hijau - dari vendor juga harus tersedia pada jam 6:30 pagi. Waktu pembelajaran diundur 15 menit lebih lambat dari waktu biasanya. (Kompas.com, 30 Januari 2024).

Ketika anak-anak harus sampai di sekolah jam 06.30 maka sudah dipastikan setiap orang tua anak harus kooperatif mempersiapkan anak-anak lebih awal dari biasanya. 

Di samping itu para guru harus sudah siap di sekolah paling lambat jam 06.30 artinya guru harus mengorbankan waktu lebih banyak lagi untuk melayani anak. Pertanyaannya apakah para guru rela melakukannya? Mudah-mudahan para guru mau melakukan dengan sukacita, sebab kalau tidak pasti akan menimbulkan masalah baru. Problem berikutnya apakah anak-anak dipastikan 30an menit selesai makan makanan bergizi itu? 

Bayangkan anak-anak kelas 1 misalnya yang kedapatan masih lamban makan pagi. Pasti akan berdampak bagi molornya jam pelajaran di sekolah, ini menimbulkan masalah baru lagi. Terkait dengan guru-guru, program ini jangan sampai memberi tambahan beban kerja guru yang selama ini sudah memiliki beban kerja luar biasa. 

Guru bukan hanya mengajar di kelas, tetapi harus mempersiapkan, harus mengevaluasi, harus bertugas secara administrasi, harus selalu meng upgrade dirinya, maka kalau guru dibebani pekerjaan baru, dipastikan tugas utama guru untuk mengajar dan mendidik mengembangkan kualitas anak sangat bisa terganggu, yang artinya kualitas pendidikan menjadi menurun, ini juga perlu diantisipasi.

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat, AMIN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun