Mohon tunggu...
Puspo Lolailik Suprapto
Puspo Lolailik Suprapto Mohon Tunggu... Lainnya - Esais/Bookstagrammer

Nulis apa saja :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi vs Kapitalisme, Apakah Indonesia Bergerak Menuju Oligarki?

20 Agustus 2024   07:27 Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:31 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, sekarang banyak keputusan kebijakan diambil oleh kelompok yang lebih fokus pada situasi ekonomi global.

Untuk menghadapi tantangan kapitalisme global yang semakin kuat, iek berpendapat bahwa negara perlu mencari solusi selain terus memaksakan demokrasi dan kapitalisme berjalan bersamaan. 

Dia menyarankan untuk melihat negara maju seperti Singapura sebagai contoh yang bisa dipelajari.

Jadi, mengapa Singapura dianggap contoh yang relevan?

Pelajaran Berharga dari Singapura

Singapura adalah contoh sukses ekonomi di Asia Tenggara. 

Keberhasilan ini tak lepas dari peran mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew, yang banyak dianggap sebagai sosok kunci dalam kemajuan pesat ekonomi negara tersebut.

Saat Lee Kuan Yew memimpin, ekonomi Singapura berkembang pesat, dengan produk domestik bruto (PDB) melonjak dari US$500 pada tahun 1965 menjadi US$14.500 pada tahun 1991.

Namun, keberhasilan ekonomi Singapura tidak lepas dari pengorbanan. 

Lee dikenal sebagai pemimpin yang otoriter dan sering berkata bahwa demokrasi tidak bisa membangun ekonomi negara berkembang.

Dalam pidatonya di Forum Asahi Tokyo pada 1992, Lee mengatakan bahwa negara harus fokus pada pembangunan ekonomi terlebih dahulu, baru setelah itu demokrasi bisa diterapkan. 

Ia percaya demokrasi tidak akan berhasil tanpa stabilitas dan disiplin ekonomi yang diperlukan untuk pembangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun