Namun, sekarang banyak keputusan kebijakan diambil oleh kelompok yang lebih fokus pada situasi ekonomi global.
Untuk menghadapi tantangan kapitalisme global yang semakin kuat, iek berpendapat bahwa negara perlu mencari solusi selain terus memaksakan demokrasi dan kapitalisme berjalan bersamaan.Â
Dia menyarankan untuk melihat negara maju seperti Singapura sebagai contoh yang bisa dipelajari.
Jadi, mengapa Singapura dianggap contoh yang relevan?
Pelajaran Berharga dari Singapura
Singapura adalah contoh sukses ekonomi di Asia Tenggara.Â
Keberhasilan ini tak lepas dari peran mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew, yang banyak dianggap sebagai sosok kunci dalam kemajuan pesat ekonomi negara tersebut.
Saat Lee Kuan Yew memimpin, ekonomi Singapura berkembang pesat, dengan produk domestik bruto (PDB) melonjak dari US$500 pada tahun 1965 menjadi US$14.500 pada tahun 1991.
Namun, keberhasilan ekonomi Singapura tidak lepas dari pengorbanan.Â
Lee dikenal sebagai pemimpin yang otoriter dan sering berkata bahwa demokrasi tidak bisa membangun ekonomi negara berkembang.
Dalam pidatonya di Forum Asahi Tokyo pada 1992, Lee mengatakan bahwa negara harus fokus pada pembangunan ekonomi terlebih dahulu, baru setelah itu demokrasi bisa diterapkan.Â
Ia percaya demokrasi tidak akan berhasil tanpa stabilitas dan disiplin ekonomi yang diperlukan untuk pembangunan.