Mohon tunggu...
Purwa Kurnia Sucahya
Purwa Kurnia Sucahya Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti dan Pengamat Kesehatan Masyarakat

Peneliti di Pusat Penelitian Kesehatan UI di FKMUI dan anggota bidang kajian dan pembiayaan kesmas, IAKMI

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Percepat Kapasitas Laboratorium untuk Tes Covid-19 Sebelum Makin Terlambat

2 April 2020   21:26 Diperbarui: 3 April 2020   09:01 2063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disisi lain, jumlah kasus ODP dan PDP di DKI Jakarta cenderung meningkat dari hari ke hari. Angka ini juga menjadi proxy besaran masalah covid-19 di DKI Jakarta dan daerah lainnya.

Kapasitas lab Covid-19 saat ini

Untuk itu yang menjadi pertanyaan mendasar, berapa sebenarnya kapasitas lab PCR untuk bisa mendeteksi covid-19 di Indonesia? Tidak ada publikasi atau informasi tentang kapasitas lab di Indonesia tersebut. Jawaban tersebut akhirnya, dapat di proxy dari jumlah specimen yang diterima dan terlaporkan setiap hari dari website Kemenkes. 

Sayangnya di website tersebut tidak ada catatan hasil dari hari-hari sebelumnya, jadi hanya data rekapitulasi penerimaan specimen pada hari ini. Akhirnya, perlu dilakukan observasi data dari website secara harian, dilakukan mulai tanggal 16 Maret sampai 31 Maret 2020.  

Terlihat ada fluktuasi angka spesimen lab yang diterima per harinya, dengan kisaran antara 120 sampai 514 spesimen yang diterima per hari, tetapi secara keseluruhan cenderung meningkat, dengan puncak di tanggal 27 Maret 2020, mencapai 1439 specimen. Lalu, turun drastis dalam 3 hari terakhir dikisaran 129 spesimen sampai 31 Maret 2020. 

Sementara itu, kasus yang positip dari hasil pemeriksaan lab relatif stabil dikisaran 100 sampai 150 kasus per harinya sejak 24 Maret 2020. Hal yang patut dicermati, sejak tgl 29 Maret 2020, jumlah specimen yang diterima relatif sama dengan jumlah kasus positip.

Bila memperhatikan angka-angka capaian per hari, mengindikasikan ada permasalahan dalam manajemen pengelolaan lab yang selama ini berjalan. 

Idealnya jika manajemen pengelolaan baik, maka hasil specimen yang diterima tidak akan fluktuatif, minimal cenderung meningkat karena adanya peningkatan kapasitas lab yang terlibat lalu pada titik kapasitas tertentu akan menunjukkan angka yang stabil karena kapasitas lab sudah optimum. 

Jika ingin menambah jumlah tes, maka harus menambah jumlah lab baru. Untuk itu, perlu dilakukan assessment cepat untuk memetakan dan mengatasi permasalahan yang terjadi saat ini, apakah dari sisi input (SDM, Alat lab, reagen/bahan habis pakai, mekanime logistic, tatakelola, dsb) atau dari sisi proses (pengambilan swab, pengiriman swab, pencatatan dan pelaporan data dsb). 

Sebab, bila dari 44 lab rujukan ini saja belum bisa dikelola dengan baik, bagaimana mungkin melakukan perluasan jumlah lab yang akan dilibatkan dalam tes covid-19 ini.

Anda bisa bayangkan, dengan pola penangangan dan kemampuan kapasitas deteksi kasus covid-19 seperti yang digambarkan tentu sudah bisa diprediksi besaran masalah covid-19 ini akan terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Apalagi migrasi penduduk dari daerah merah telah mulai terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun