Tidak sabar meyakini dunia
Saya terharu oleh jiwa yang tersudut.
Disekitar gambar, dan melekat.
Gagasan dari sesuatu yang lembut.
Suatu penderitaan.
mengusap mulut dengan punggung tangan dan tertawa.
Dunia berputar seperti perempuan kuno
Mengumpulkan bahan bakar di tanah yang kosong.
Kesimpulan dari puisi preludes adalah Puisi telah dibaca sebagai kutukan modernitas, dan khususnya kehidupan perkotaan. Ini terutama menyoroti kebosanan hidup, dengan sindiran untuk pelacur dan adegan kotor lainnya untuk lebih meningkatkan sifat membingungkan dunia pada saat seperti itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H