Kau menarik selimut di tempat tidur.
Kamu berbaring, dan menunggu rasa kantuk, dan melihat langit malam.
Ribuan gambar dewasa
yang terbentuk dijiwamu
Mata berkedip menatap langit.
Entah kapan semuanya kembali
Angin-angin menghembuskan daun ke jendela.
Dan kamu mendengar burung gereja di selokan
Kau melihat jalan.
Jalan tidak memahami arti tatapan.
Menduduki tepi tempat tidur, dimana kamu menggulung dokumen dari rambut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!