Langsung kuputar otakku dimana yaa aku bisa beli Sambalado Udang.
 " Ning.. Bisa gak kau carikan Sambalado itu buat mamak, abang sibuk kali di kantor" .
" Ya Bang Siapp" kataku cepat.
Kustarter sepeda motor,kuselusuri  sepanjang jalan ,dari warung-kewarung untuk mencari Sambalado udang kesukaan mamak yang pedas gak ada rasa manisnya. Sampai sekian warung padang kuhampiri tapi banyak warung yang tutup karena pandemic, ada juga yang buka tapi gak ada menu sambalado yang kumaksud, menunya standar warung padang, gulai ayam, rendang, ikan tongkol, lele dan sambal serta sayur singkong.
Demi mamaknya kekasihku , aku cari di internet rumah makan mana yang jual menu itu, akhirnya aku menemukani ada restoran didaerah dekat daerah Sagan  yang jual masakan itu., lalu aku kesana dan memesannya , lumayan dilihat dari penampilannya menggiurkan udangnya gede-gede dan sambalnya merah menantang, sepertinya lezat ditambah ada beberapa pete dalam Sambalado udang itu. Lega aku bisa menemukan hasil perburuannku dirimba kuliner  Yogya pada masa pandemic ini. Segera kubayar ke kasir, alammak jann, harga yang disodorkan kasir cukup membuat tenggorokanku tercekat. Fantastis tapi gak papa deh.. sekali lagi demi calon mertua biar mahal juga gak papa.
Setelah mendapatkan apa yang kumau, bergegas aku menuju rumah abang menemui mamak. Sesampainya disana ku temui mamak yang terbaring lemas dikamar, rupanya kedatanganku sudah ditunggunya.
" Assalamualaikum Mak " dengan hati-hati kubuka pintu kamarnya.
"Waalaikumsalam , kau itu Ning ?" kata mamak dengan suara lemah.
" Iya Mak" kataku.
"Jadi kau belikan aku Sambalado Udang? Mamak pingin kali lah makan itu".
"Jadilah Mak" kataku penuh semangat.