Mohon tunggu...
Pulo LasmanSimanjuntak
Pulo LasmanSimanjuntak Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

35 Sajak Karya Pulo Lasman Simanjuntak

11 Oktober 2021   21:21 Diperbarui: 11 Oktober 2021   21:36 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tuhan mau datang.... Tuhan mau datang,"katanya sambil terus
memukul tongkatnya keras-keras
sekeras kepalanya yang ditutupi kacamata hitam.

Pamulang, Februari 2016

Masa Perjalanan

Telah jamnya tiba
pejalan kaki tak pernah merayu
kudanya mati di rawa
betapapun gunung-gunung buta
jadi sepond cinta
kehilangan makna.

Matahari berpacu dalam pot
memburu anak-anak kampung
hijrah dari tanah-tanah keramat
menggigit bukit
hingga sepi sejenak.

Selanjutnya dari sini
hanya terlihat selintas
di jantungnya yang sebelah kiri
sebuah perahu pucat berlayar di tengah lautan
tak tertulis lagi
dalam peta.

Bandung, 2015-2016

Hatiku Berlayar Menuju Rumah Tuhan

Menembus subuh berkemeja hitam
tergesa-gesa doa ini alpa direnungkan
ingat pelabuhan laut tanpa kapal
kulahap perjalanan Nabi Musa
kutelusuri jemaat mula-mula
roh-roh yang berhembus
lewat kaca digital dan buku kehidupan.

Selesai sudah imanku dibangun
suara ombak dan angin samudera
jadilah kehendakMu Tuhan.

Pelabuhan Tanjung Priok
Februari 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun