"Beruntung sekali aku." Hilda berkata dalam hati.
Bunga Tirtawening masih dalam genggamannya ketika sesampainya di rumah Hilda menyimpannya pada sebuah keranjang kecil di atas meja di kamarnya. Hilda pun mandi dan terus pergi tidur karena kelelahan.
Bunga Tirtawening adalah bunga langka yang menurut penjelasan Nyai Raga adalah bunga jodoh. Ketika bunga itu bisa ditemukan, akan datang seseorang yang akan melamar Hilda untuk menjadi istrinya. Entah mengapa Hilda sangat penasaran dengan penjelasan Nyai Raga tersebut. Untuk itu Hilda ingin membuktikan jika itu benar adanya, namun Hilda pun yakin semua kembali pada takdir Tuhan untuk dirinya. Hilda hanya berharap jika yang datang melamarnya nanti adalah lelaki yang benar-benar diharapkannya.
Hilda masih tertidur pulas di ranjangnya ketika malam terus beranjak larut dan mendekapnya dalam kelam dan hening. Malam terus berlalu menidurkan Hilda dalam peluknya. Setelah apa yang terjadi hari ini adalah atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, Hilda selalu yakin itu dan tetap berusaha menjalani hidupnya sebagaimana biasanya dalam batas kemampuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H