"Oh... Bapak haus? Sebentar tunggu di sini saya akan membelikannya untuk bapak." Ujar Hilda lalu bangkit dari duduknya untuk menuju ke sebuah kedai makanan yang tak jauh dari situ.
Tak berapa lama Hilda pun datang membawa minuman dan beberapa makanan untuk si Bapak Tua yang duduk di bangku menunggunya.
"Terima kasih, Non. Kamu sungguh baik sekali." Dengan wajah berbinar si Bapak Tua berterimakasih pada Hilda.
"Bapak mau kemana? Sepertinya bapak sedang bingung." Kata Hilda sedikit menebak.
"Ahh... Bapak hanya seorang musafir, Non. Tujuan hanya mengikuti langkah kaki berhenti saja. Dan sekarang tujuan bapak adalah bertemu dengan kamu, Non." Tukas si Bapak Tua dengan sangat jelas.
Tentu saja Hilda sangat terkejut mendengarnya. Ia tak pernah mengenal bapak tua ini, tapi mengapa ingin bertemu dengannya, sungguh aneh begitu pikir Hilda.
"Sebenarnya siapakah Bapak ini?" Hilda bertanya penuh keingintahuan.
"Saya hanya seseorang yang dikirim Tuhan untuk menemuimu dan memberitahukan sesuatu." Jawab si Bapak menjelaskan.
Hilda semakin bertanya-tanya dengan perkataan si Bapak. Sungguh ia tak mengerti mengapa harus bertemu dengannya dan memberitahukan sesuatu padanya. Lalu, apakah yang harus diketahui olehnya. Berkecamuk pertanyaan dalam hati Hilda.
"Kamu tidak perlu tahu siapa bapak ini, yang jelas bapak hanya ingin memberitahumu tentang keberadaan sebuah bunga yang ingin kamu temukan." Sambung si Bapak menjelaskan.
"Bunga? Oh... Iya saya sedang mencari sebuah bunga yang belum tahu bagaimana rupanya. Saya bingung harus kemana mencarinya." Hilda sangat senang dengan perkataan si Bapak kali ini.