Nira pun menuliskan sesuatu di buku catatannya :
"Nas, aku dulu sangat mencintaimu hingga aku terus menunggumu dan akhirnya lupa pun memutuskan rasa itu. Kini, ketika kau kembali dan berharap kita hidup bersama, seharusnya aku merasa bahagia. Jujur, sebelah hatiku sangat bahagia dengan ajakanmu untuk kita menikah. Namun sebelah hati ini ada rasa canggung dan sakit untuk menerimanya. Bukan aku membencimu, bukan pula aku marah padamu. Namun, jika kau mau mengerti, tolong beri aku waktu untuk kembali menata hati, mencari kembali cinta kita pada dasar kalbu yang telah terisi separuhnya oleh sebuah nama. Hatiku telah mencintainya hingga menyimpannya sangat dalam. Semoga akan ada jalan untuk kita bisa kembali seperti dulu lagi, Nas. Sebenarnya hati ini juga sangat rindu padamu, namun aku terlalu malu untuk kembali ke pangkuanmu. Nas, jika kau benar-benar mencintaiku, tentu kau akan memperjuangkannya, bukan? Nas... "
Tulisannya terputus sampai di situ karena Nira terkulai jatuh di atas tempat tidur dengan lelapnya. Entah esok akan ada cerita apa.
Pagi yang cerah, Nira kembali dengan aktifitasnya. Dan seperti biasanya ia takkan luput dari mencari inspirasi dan berimaji. Daya khayalnya telah mencatat beberapa bait yang berima rindu.
"Rindu Yang Malu"
Ketika subuh membangunkan lelapku
Ada seulas senyum dalam bayang mataku
Melintas sekilas lalu menghilang dari tatapku
Aku tahu, jika kita sedang rindu
Sekian lama aku menunggu
Hingga lupa telah menghapus memoriku
Tentang sebuah rasa, cinta pertamaku
Sungguh aku sangat rindu
Namun aku telah kecewa bersama waktu
Rasa itu telah sirna dari dalam kalbu
Yang tinggal hanya sebuah pilu
Karena aku tersiksa rindu
Saat kau kembali datang di hadapanku
Ingin rasanya aku memelukmu
Erat hingga kau takkan lagi meninggalkanku
Tapi rinduku merasa malu
Puisi tentang isi hati.
"Nira"
Semalam tadi telah meyakinkan Nira jika hatinya sangat rindu pada Nasrul, namun ia enggan memperlihatkan kerinduannya itu. Nira ingin melihat seberapa besar perjuangan Nasrul yang berniat mempersuntingnya.
Telpon selular miliknya tiba-tiba berdering, ternyata Nasrul yang memanggil. Tanpa lama-lama dijawabnya panggilan Nasrul.