Menurut teorinya, kamu secara sadar akan menjaga jarak antara diri kamu secara psikologis dari perilaku, emosi, dan pikiran yang menurutmu buruk.Â
Jadi, bukannya kamu menghadapi sisi atau hal yang menurut kamu buruk itu, tetapi kamu malah terbawa atau mikir kalau "ah, sebenarnya gak ada kok posisi buruk itu,"
Aspek-aspek shadow ini bisa berupa keinginan-keinginan agresif, mental image yang tabu, pengalaman memalukan, keinginan yang tidak bermoral, ketakutan, keinginan yang irrasional, bahkan juga keinginan seksual. Intinya, apa yang kamu punya sering tidak kamu akui karena kamu tidak ingin ada orang tahu bahwa kamu memiliki sisi itu dalam diri kamu.Â
Sekarang, kamu sudah kebayang kan? Kalau sebenarnya sisi gelap itu memang biasa ada di dalam diri manusia. Dan percaya deh gak cuma kamu, semua orang memiliki sisi gelap ini hanya memang berbeda-beda. Beda skalanya, beda tingkat ketakutannya, hingga beda tingkat kegelapannya, namun semua orang punya.Â
Nah, tapi ada satu hal yang penting. Kalau kamu ingin terus berkembang, ada baiknya kamu melihat aspek-aspek ini sebagai sesuatu hal yang alami dan dialami oleh semua orang.
Di lain sisi, sadari kalau kamu punya kapabilitas untuk mengatasi hal ini dengan mengakui keberadaan mereka. Walaupun memang sulit, agar kamu bisa lebih leluasa mengembangkan diri ke arah yang lebih baik.
Analoginya seperti ini, barangkali selama ini aku menyensor sebagian dari diri kamu, kamu berusaha agar bagian diri kamu yang itu tidak kelihatan oleh orang lain.Â
Itu kaya kamu kemana-mana selalu membawa tameng baja, kamu membawa tameng baja itu untuk menutupinya. Dan kamu berpikir dengan tameng baja itu bisa melindungi diri kamu atau justru si tameng baja itu memberatkan kamu untuk bisa terbang. Kenapa? Ya karena berat aja gitu. Â Ketika kamu bisa menerima dan mengakui sisi-sisi gelap yang ada di dalam diri kamu, maka kamu bisa melepas tameng yang selama ini menutupi diri kamu dan alhasil kamu bisa mengerahkan energi kamu untuk hal-hal yang kamu inginkan.
Misalnya tadi, buat terbang, lari atau sesuatu hal yang susah kamu lakukan kalau kamu terlalu fokus untuk membawa tameng baja itu kemana-mana.
Tapi memang, mungkin dengan adanya sisi gelap dalam diri itu, seringkali menimbulkan kecemasan dalam diri kamu. Walaupun kamu tahu kalau lebih baik untuk mengakui dan bersabar dari sisi gelap ini, mungkin tetap aja gak pengen sisi gelap ini bocor ke orang lain.Â
Sekarang, aku memiliki sebuah saran yang bisa kamu lakukan agar kamu perlahan bisa mulai berdamai dengan adanya sisi gelap itu dan membiarkannya ada hanya tidak lagi menjadi pengalihan atas fokusmu.Â
Caranya adalah, coba dengan ngobrol dengannya. Mencoba berdamai bahwa sisi gelap  itu tidak segelap apa yang dibayangkan. Ketika kita terlalu ketakutan kepada dia, kita denial akan adanya ia, kita jadi beneran jaga jarak dan merasa asing dengan sisi gelap kita masing-masing. Dan apa yang akan terjadi ketika kita merasa asing akan suatu hal?Â