Tindakan dini pemerintah Taiwan seharusnya patut dicontoh oleh Negara lain, terutama di Eropa. Karena pada bulan ini, rakyat Eropa masih saja disibukkan dengan planning wisata liburan musim dingin mereka. Resort resort ski di Perancis masih penuh didatangin wisatawan mancanegara ataupun lokal. Bahkan salah satu resort ski di haute savoie, sebuah daerah di Perancis pernah menjadi saksi keberadaan Covid-19. Sudah nyata adanya bahwa pada bulan ini virus telah beredar di kontinen Eropa.Â
Namun, pada saat itu Perancis tampaknya tidak terlalu ambil pusing untuk mengeluarkan kebijakan terkait epidemi. Bulan Februari tetap berjalan seperti biasanya, restaurant, toko, pesta, pertandingan olahraga masih terus berlangsung!
 Disaat negara tetangga, Italy sudah mendeklarasikan diri menjadi pusat wabah baru Covid-19 diluar negara China, Perancis masih berusaha mencerna epidemi ini tanpa mengambil tindakan yang signifikan. Ya, tentu saja sebagai negara demokrasi semua kebijakan tidak bisa diambil secara cepat, semua butuh proses!
Maret 2020, dunia mulai menganggap epidemi Covid-19 sebagai hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata. WHOpun mengganti status epidemi menjadi pandemi.Â
Pada bulan ini, Perancis  baru mulai menganggap serius keberadaan virus ini diwilayahnya. Namun lucunya, strategi karantina draconian a la China, masih saja sibuk diperdebatkan oleh banyak Negara. Pada tahapan kasus pandemic seperti ini saja,  strategi karantina yang teramat ketat masih dianggap menyalahi Hak Asasi Manusia.Â
Landasan ideologi politik seperti liberal demokrasi seakan akan menghambat pengambilan keputusan para pemimpin negara liberal tersebut. Â Penanganan pandemi Covid-19 di Eropapun tidak sesigap di negara Asia.Â
Apakah memang ini konsekuensi dari keberhasilan demokrasi di kontinen ini? Â Apakah ini hasil dari pemikiran Hak Asasi Manusia yang dijunjung tinggi atau sebenarnya ini hanya persoalan faktor ekonomi saja?.Â
Tertanda 16 maret 2020, Perancis mengumumkan karantina sebagai jawaban atas berkembangnya pandemi dengan kecepatan yang tidak terduga. Amerika, Italy, Spanyol, Perancis menjadi negara dengan korban terkontaminasi yang menempati peringkat 10 besar. Ada apa dengan Negara modern berdemokrasi ini? Mengapa pemerintah setempat tidak mengantisipasi bahaya pandemi sedari awal tahun?Â
Padahal saat itu negara negara ini sibuk memperbincangkan skandal yang sedang terjadi di China. Namun tampaknya mereka terlalu menganggap enteng persoalan ini sehingga tidak menyiapkan diri sendiri kalau kalau Covid-19 akan berimgrasi.  Bulan maret menandakan bahwa covid-19 susah  menjadi milik dunia. Pandemi ini berhasil menghentikan aktivitas manusia secara serentak.Â
Pemilihan strategi penanganan epidemi yang berbeda antara Negara satu dengan lainnya mengisyaratkan  ideologi politik yang dianut. Sejak tahun 1960, liberalisme menjadi ideologi yang sedang mendunia.Â
Pada era ini terjadi juga beberapa pergerakan sosial yang menuntut perubahan yang politik yang mendasar. Peristiwa Mai 1968 mewarnai pergerakan sosial yang sering menjadi acuan warga Perancis saat berdemonstrasi. Mungkin saja demokrasi dan hak asasi yang diagung agungkan oleh Negara Eropa berdampak pada pengambilan keputusan yang terlalu berbelit belit dalam menangani pandemi.Â