Mohon tunggu...
Muhammad Yamin Pua Upa
Muhammad Yamin Pua Upa Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati Masalah Sosial & Lingkungan Hidup

Hobi menulis dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meneropong Potensi Gen Z Terjerat UU ITE di Media Sosial

18 Februari 2023   00:08 Diperbarui: 18 Februari 2023   00:20 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang membuat Asfinawati miris adalah, ada beberapa pelaku yang terkena kasus penodaan agama, hanya berawal dari candaan di media sosial. Dia mencontohkan seorang remaja berusia 16 tahun yang memelesetkan lagu Aisyah di TikTok, dijerat dengan pasal penodaan agama (https://nasional.tempo.co/read/1479601/ylbhi-banyak-remaja-dijerat-penodaan-agama-dengan-uu-ite/diunggah 15 Februari 2023).

Data yang diungkapkan Ketua YLBHI tersebut mengindikasikan banyak remaja di Indonesia yang tidak memahami isi dari UU ITE. Sehingga mereka tidak  menyadari kalau candaan di media sosial bisa menjadikan mereka tersangka kasus penodaan agama.

Hal ini juga tergambar dari hasil penelitian sederhana yang penulis dan rekan penulis lakukan terhadap remaja Generasi Z. Umumnya mereka tidak memahami detil isi UU ITE. Hanya mengetahui garis besarnya saja, bahwa UU ITE memuat pengaturan tentang hak cipta, pencemaran nama baik, ujaran kebencian, penyebaran muatan a susila, perjudian, penyebaran informasi hoax, serta berbagai bentuk terror di media sosial. Hanya stop di situ.

Yang juga menarik dari hasil mini riset tersebut adalah perilaku Gen Z ketika berselancar di internet dan media sosial. Ada yang merasa mereka masuk kategori baik saat berselancar di internet dan media sosial. Indikatornya, tidak pernah terjerat UU ITE. Bahkan ada yang sama sekali tidak mau berkomentar di media sosial karena kuatir salah dan di-bully temannya.

Namun, ada juga yang terang-terangan mengakui pernah melakukan penyebaran kebencian terhadap seorang public figure dan meneror melalui akun media sosial public figure tersebut di media sosial. Untungnya, dia tidak dilaporkan ke polisi, meskipun pelanggarannya jelas jika mengacu pada UU ITE.

Sementara yang lain mengaku terkadang berlaku baik saat berselancar di internet dan media sosial, tetapi pada saat tertentu berlaku kurang baik. Tergantung situasi dan kondisi.

Perilaku para remaja tersebut merepresentasi karakter dan kepribadian Generasi Z yang masih muda, bersemangat, agresif, namun juga adanya sifat self defence dan tertutup dalam berkomunikasi di media sosial.

Penelitian sederhana tersebut menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data berupa interview dan studi kepustakaan, yaitu dari buku, karya ilmiah, arsip, serta jurnal dan dokumen resmi yang relevan dengan masalah yang dibahas, maupun dari internet.

Penelitian kualitatif menurut Moleong (2005:6), adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Sedangkan dalam hal pengumpulan data, Gill et. al. (2008) mengemukakan terdapat beberapa macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup). Namun demikian, yang paling popular adalah menggunakan metode interview dan focus group discussion (FGD).

Dalam penelitian ini, narasumber di-interview untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman Gen Z terhadap UU ITE, serta pengalaman aktivitas mereka di media sosial yang berkaitan dengan UU ITE, baik secara langsung maupun tidak langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun