Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berepot-Repot dengan E-Rapor

4 Desember 2023   21:08 Diperbarui: 5 Desember 2023   13:43 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi E-Rapor SP | Sumber : Dokpri

Juga persoalan klasik yang masih terjadi adalah bahwa operator sekolah seharusnya ditempatkan sebagai inti dari pengerjaan ini. Ya sebagai inti dan jantungnya. Namun bukan berarti segala pengerjaan E-Rapor dikerjakan seluruhnya oleh si operator sekolah. Dia hanyalah pihak yang memandu. Ada pun guru atau wali kelas tetap harus berperan aktif dalam kewajibannya mengolah nilai rapor. Terdengar klise memang. Tapi pola pikir keliru tentang teknis penggunaan E-Rapor masih banyak ditemui. Semua pihak harus belajar menggunakan E-Rapor dengan benar. Tidak hanya operatornya saja.

Sepengamatan saya setidaknya ada dua aplikasi E-Rapor terintegrasi Dapodik. Ada E-Rapor KM besutan Kemdikbudristek. Dan ada E-Rapor SP buatan Pak Pasek salah seorang guru fisika SMA di Provinsi Bali. Sekolah saya sendiri tahun ini memilih menggunakan E-Rapor SP buatan Pak Pasek dengan banyak pertimbangan dan alasan. Aplikasi sudah terintegrasi Dapodik, lebih stabil dan lebih ramah pengguna. Serta menyediakan banyak kanal dan referensi untuk teknis penggunaannya khususnya berupa blog dan channel Youtube yang mengulas penggunaan aplikasi tersebut.

Gambar ilustrasi E-Rapor SP | Sumber : Dokpri
Gambar ilustrasi E-Rapor SP | Sumber : Dokpri

Ending dongeng, apapun itu mari bersama menyadari bahwa pekerjaan olah nilai rapor adalah pekerjaan bersama di rumah besar kita bernama sekolah. Semua pihak mempunyai tugas dan peranannya masing-masing. Jika pekerjaan itu melibatkan semua pihak dalam satu kesatuan visi disertai dengan perubahan paradigma berpikir yang lebih progresif maka percayalah perkerjaan olah nilai rapor tidak akan menjadi sebuah kerepotan untuk guru dan wali kelas. Tetapi akan menjadi sebuah momen dimana semua pihak belajar dan berkembang bersama. Tergerak, bergerak dan menggerakkan yang saat ini rajin digembar-gemborkan oleh semua insan pendidikan hendaknya dimulai dari satuan terkecil pendidikan itu sendiri. Yaitu dimulai dari guru dan lingkungan sekolahnya. Melalui pengerjaan E-Rapor ini misalnya semua pihak di sekolah bisa tergerak dan bergerak bersama.

Selamat berepot-repot dengan E-Rapot bagi semua guru di Indonesia. Tetap semangat dan tetap menjadi sosok yang gemar belajar dan selalu adaptif terhadap perubahan zaman. Maju terus guru Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun