Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berepot-Repot dengan E-Rapor

4 Desember 2023   21:08 Diperbarui: 5 Desember 2023   13:43 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi E-Rapor SP | Sumber : Dokpri

Pengembangan E-Rapor yang baik dapat merangsang guru untuk dapat berkolaborasi dalam proses pengolahan nilai rapornya. Karena E-Rapor yang sudah terintegrasi dengan Dapodik miliki fitur yang memungkinkan semua pihak : operator sekolah, guru dan wali kelas bersama-sama dalam mengerjakan olah nilai. Para pihak tersebut bisa mengerjakan bersama-sama dengan aplikasi yang sama. Intinya memungkinkan untuk bekerjasama dan berkolaborasi.

Ada kekompakan dan kesamaan semangat dan visi dalam kebersamaan. Metode client server memungkinkan semua pihak untuk melaksanakan itu. Operator bertugas sebagai administrator. Sementara guru bertindak sebagai eksekutor dan kepala sekolah berperan sebagai motivator.

Sebagai administrator seorang operator sekolah berperan sebagai tokoh utama dalam penggunaan E-Rapor. Ia menyiapkan data-data utama dan mendasar agar aplikasi siap digunakan. Ia juga menjadi pengendali dan wajib menguasai tentang seluk beluk teknis penggunaan aplikasi. Menjadi sumber informasi serta referensi bagi guru atau wali kelas nantinya.

Sebagai eksekutor guru dan wali kelas adalah pengguna sesungguhnya dari aplikasi ini. Data-data mendasar yang sudah disiapkan oleh operator sekolah pada level administrator akan menjadi acuan bagi guru dan wali kelas. Sebelumnya operator sekolah telah menarik data dari Dapodik, setelahnya guru dan wali kelas barulah bisa menggunakan aplikasi ini. Mulai dari memetakan kompetensi dasar (KD) atau menginput tujuan pembelajaran, memasukkan nilai, mengolah deskripsi sampai pada proses cetak rapornya semua dilakukan guru dan wali kelas dalam satu aplikasi terintegrasi.

Kepala sekolah sebagai motivator. Motivator disini memiliki artian bahwa kepala sekolah menyemangati dan memberikan pengaruh agar guru-guru dan bawahannya siap bekerja dan berkolaborasi dalam menggunakan E-Rapor. Kepala sekolah mempunyai wewenang untuk memantau progres pekerjaan olah nilai. Dan mempunyai fungsi koordinatif agar semua pihak terlibat secara aktif dalam olah nilai rapor.

Perubahan Paradigma Berpikir

Tidak jarang masih ditemui di sekolah-sekolah dimana pengerjaan olah nilai rapor ini terkesan jalan sendiri-sendiri. Guru atau wali kelas menggunakan aplikasi olah nilai yang berbeda-beda. Banyak macam aplikasi yang digunakan dalam satu sekolah. Ada aplikasi berbasis excel macro atau menggunakan aplikasi terintegrasi Dapodik seperti E-Raport.

Tentu saya sangat menyarankan hendaknya kita semua para guru dan sekolah-sekolah menggunakan aplikasi E-Rapor terintegrasi Dapodik. Maka seperti pembuka tulisan saya diatas jika saja Kemdikbudristek serius dalam mengembangkan E-Raportnya maka dampak positifnya akan sangat besar bagi pelaksana teknis di sekolah.

Pengerjaan olah nilai menggunakan E-Rapor yang mapan akan menumbuhkan jiwa dan semangat berkolaborasi antar berbagai pihak di sekolah. Sehingga tidak timbul kesan bahwa satu sekolah tetapi jalan sendiri-sendiri. Karena di dalam E-rapor itu sendiri memungkinkan seluruh pihak dapat bekerjasama dan berkolaborasi.

Sudah saatnya paradigma berpikir itu berubah. Bahwa pekerjaan olah nilai rapor bukan semata tanggung jawab guru. Tetapi merupakan pekerjaan besar bersama sebagai satu kesatuan sekolah. Satu kesatuan satuan pendidikan. Semua memiliki peran dan fungsinya dalam menyukseskan pekerjaan rutin ini.

Dengan menggunakan E-rapor berdampak basis data nilai akan lebih rapi dalam pengarsipan. Karena semua ada dalam satu kendali aplikasi. Sehingga apabila suatu saat nanti pihak sekolah membutuhkan data yang ada maka tinggal melihat pada E-Rapornya. Tidak terpencar-pencar dan berserakan dimana-mana. Rapi dalam manajemen pendataan dan pengarsipan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun