"Persis kayak gitu. Kita gak pernah tahu kebaikan mana yang akan membawa kita ke pintu surga. Yang penting usahakan selalu lakukan hal-hal baik dalam hidup ini. Kalaupun ada kekurangan, namanya juga manusia, tempatnya salah dan lupa. Wajar."
Maspiroh lantas merenung. Obrolan malam itu membuatnya berfikir lebih jauh lagi tentang makna beribadah. Ia justru menjadi bimbang, untuk siapa ia beribadah selama ini. Untuk Tuhan kah? Untuk surga kah? Atau untuk kepentingan duniawinya saja?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H