"Dah kamu istirahat dulu, aku mau ke depan, nanti kamu pulang bareng aku lagi aja. Gak ada yang jemput kan???"
"Iya kak"
Satria ditinggal sendiri di ruang UKS. Posisi ruang UKS yang berada di belakang sekolah membuat ruangan itu terasa sepi. Apalagi waktu itu sudah jelang magrib. Rasa takut dan ingin gabung dengan teman-temannya di lapangan depan mendadak muncul. Akan tetapi kalau ingat bagaimana ia dihukum tadi, membuatnya berfikir lebih baik ketemu setan daripada senior. Satria pun memilih untuk tidur. Lagian kepalanya juga masih pusing.
"Ayok pulang...udah selesai kegiatannya"
Sambil setengah tersadar, Satria terbangun dari tempat tidur.
"Terus tugasku buat besok bagaimana kak? Hukuman dari kak Ivan??"
"Aku dah bilang ke Ivan tadi. Kamu aman kok tenang aja. Nih aku catetin apa yang harus kamu bawa besok. Jangan sampai gak dikerjain. Kamu terlalu kuat buat tidur di ruangan ini."
Satria hanya tersenyum kecut. Dilihatnya daftar tugas yang diberikan Puspita. Ia besok harus membawa buah pir malang biji hitam, indomi rasa jeruk purut, dan air suci. Istilah yang membuatnya mengernyitkan dahi.
"Makasih ya...kamu jadi nganterin aku dua hari ini"
"Eh...kamu pikir ini gratis?"
"Lhah...bayar to?"