Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Malimbu

15 Maret 2018   14:27 Diperbarui: 17 Maret 2018   03:19 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Cukup. Aku tak menyukai Neruda.

Tapi  kau terus membacanya. Lirik-lirik itu berdengung seperti suara lebah.  Menyengat. Penderitaan macam apa yang ingin kau sampaikan kepadaku, aku  tak peduli. Cinta bukan sebuah lelucon. Perasaan bukan mainan yang  begitu mudahnya bisa kembali. "Lale, hentikan!" Pertama kali aku  berteriak. Tanganku mengempaskan tubuhmu yang masih memelukku. Pelukan  itu terlepas. Dan kusaksikan kau mulai terlempar bebas ke medium kosong.  Sepersekian detik aku sadar, dan berusaha meraih tanganmu yang pernah  tak ingin kulepaskan.

Namun, jalan ke surga hanya perlu dua  langkah.  Langkah pertama, kau hanya perlu melewati pagar pembatas yang  tingginya tak sampai satu meter. Dan langkah selanjutnya, kau akan temui  hal-hal yang dibincangkan mengenai Malimbu. Laut yang begitu biru.  Ombak yang begitu deru. Dan aku tak tahu, mana di antara kita yang  memiliki tangis lebih haru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun