Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Soh-ji dan Kumis Harimau, Cerita Rakyat Korea yang Menginspirasi Para Istri

10 Januari 2021   20:51 Diperbarui: 10 Januari 2021   20:53 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita rakyat Korea ini bisa menginspirasi para istri (ilustrasi:wallpaperup.com)

"Guru, tolonglah beri saya sesuatu untuk mengembalikan suami saya yang lama. Ramuan, jampi-jampi, jimat atau apapun itu. Tolonglah Guru, apa saja yang bisa Guru berikan agar suami saya kembali seperti dulu."

"Kamu tahu Nak, aku biasanya mengobati penyakit fisik, bukan masalah sifat manusia yang berubah seperti suamimu ini," kata pertapa itu.

"Saya tahu Guru. Tapi, saya benar-benar sudah putus asa dengan sikap suami saya yang baru," kata Soh-ji. Air matanya perlahan menetes.

Melihat Soh-ji yang putus asa, pertapa itu pun luluh hatinya.

"Baiklah, aku akan berusaha menolongmu. Beri aku waktu tiga hari untuk memikirkannya. Setelah tiga hari, kembalilah kesini."

Setelah tiga hari, Soh-ji kembali menemui pertapa di kuilnya.

"Anakku, saya bisa membantu mengembalikan sifat suamimu seperti ketika kamu baru menikahinya. Aku bisa membuat ramuan untuk menyembuhkan suamimu. Sayangnya, ada satu bahan ramuan yang sulit kudapatkan. Apakah kamu siap dan bersedia mendapatkannya?"

"Guru, saya akan melakukan apapun agar suami saya bisa kembali seperti semula. Apa bahan yang Guru inginkan untuk membuat ramuannya?"

Pertapa itu tersenyum mendengar kesiapan Soh-ji, yang menjadi bukti kecintaan Soh-ji pada suaminya.

"Kamu harus membawakanku selembar kumis dari harimau hidup," kata pertapa itu pada Soh-ji.

Mendengar permintaan sang pertapa, Soh-ji sangat terkejut. Dia tahu ini pekerjaan yang hampir mustahil bisa ia lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun