Tak ada hal positif yang bisa didapat dari pelaksanaan salat yang terlalu cepat, terburu-buru seperti maling yang dikejar penduduk. Kecuali keringat dan rasa capek, sementara pahala kesempurnaan salat malah tidak didapat.
Momen salat tarawih di rumah bisa kita manfaatkan untuk belajar salat yang tuma'ninah. Tidak melelahkan, tapi tetap penuh kekhusyuan.
Kok bisa?
Coba baca lagi arti harfiah dari salat tarawih di atas, yang secara kebahasaan berarti mengistirahatkan atau duduk istirahat. Tidak ada yang salah jika di sela-sela salat tarawih kita beristirahat. Malah lebih nyaman dibandingkan saat kita salat tarawih di masjid atau mushola.
Misalnya, selesai salat tarawih 4 rakaat, kita istirahat sejenak. Mau minum atau melanjutkan makan yang tertunda usai berbuka puasa, silahkan saja.
Setelah itu, kita bisa melanjutkan salat tarawih sesuai bilangan rakaatnya. Kalau ikut yang 8 rakaat, ya kita tinggal nambah 4 rakaat lagi. Kalau ikut yang 20 rakaat, kita tinggal nambah 16 rakaat. Itu pun bisa kita selingi dengan istirahat lagi.
Salat Tarawih di Rumah Tidak Mengurangi Sedikitpun Pahala Salatnya
Bulan Ramadan adalah bulan suci yang sangat istimewa. Setiap kebaikan dan ibadah kita di bulan ini diganjar Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.
Pandemi Covid-19 tidak mengurangi sedikitpun keistimewaan bulan Ramadan. Begitu pula dalam hal melaksanakan salat tarawih di rumah, tidak mengurangi sedikitpun pahala salatnya.
Dengan mengikuti anjuran pemerintah dan para ulama untuk salat tarawih di rumah, ada nilai lebih yang kita dapatkan. Selain sebagai ikhtiar kita untuk terhindar dari risiko tertular virus corona, juga upaya kita mendukung langkah pemerintah memutus mata rantai penularan penyakit Covid-19.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI