Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panduan Salat Tarawih di Rumah Selama Pandemi Corona

23 April 2020   16:58 Diperbarui: 23 April 2020   16:55 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salat tarawih di rumah pahalanya sama dengan salat tarawih di masjid, juga sama=sama mengikuti sunnah Rasulullah SAW (gambar diolah dari Canva)

Artinya, salat tarawih di rumah pahalanya sama dengan salat tarawih berjamaah di masjid dan sama-sama mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Malah dengan adanya pandemi Covid-19 ini, salat tarawih di rumah mempunyai nilai lebih, yakni:

1. Lebih akrab dalam suasana kehangatan keluarga

Selama ini kita lebih sering (dan senang) salat tarawih di masjid. Kalaupun ada yang salat tarawih di rumah, itu juga karena faktor kesibukan sehingga mereka salat tarawihnya sendirian.

Nah, Ramadan di tengah pandemi Covid-19 ini bisa kita manfaatkan untuk lebih akrab dalam suasana kehangatan keluarga. Kita bisa menggelar salat tarawih berjamaah bersama anggota keluarga di rumah.

2. Momen untuk saling belajar memperdalam ilmu agama

Selain bisa mengakrabkan diri sesama anggota keluarga, salat tarawih di rumah juga bisa kita jadikan momen untuk saling belajar memperdalam ilmu agama. Yang lebih mengerti mengajari mereka yang belum memahami. Anak laki-laki yang adzan, ayah yang jadi imam.

Antara salat tarawih dan witir, kita bisa tadarus Al Quran bersama. Suami menyimak bacaan istri, sang kakak menuntun bacaan adiknya. Masyaallah, indah bukan seandainya kita bisa seperti ini?

3. Tidak melelahkan, namun tetap penuh kekhusyukan

Ada "guyonan" sekaligus di kalangan umat Islam Indonesia, mereka mencari salat tarawih yang bacaan salatnya singkat dan imamnya memimpin salat dengan cepat. 

Mungkin kita ingat ada berita di beberapa masjid di daerah-daerah yang kental NU-nya, salat tarawih 20 rakaat bisa "dilibas" hanya dalam waktu kurang dari 30 menit!

Sekali waktu jika ada imam yang bacaan suratnya panjang, dan gerakan salatnya lama, tentunya dalam hati sebagian dari kita ada yang menggerundel, dan membatin tak senang. Jujur saja, benar kan?

Saya sendiri juga begitu kok, waktu kecil dan remaja dulu. Saat itu, saya selalu memilih masjid atau mushola yang salat Tarawihnya cepat dan tidak diselingi ceramah agama. 

Seolah ada siksaan tersendiri jika saya menghabiskan waktu berlama-lama menunggu ceramah dan salat Tarawih selesai. Sementara di luar sana seharusnya ada banyak aktifitas menyenangkan yang bisa saya lakukan bersama teman sepermainan.

Namun, seiring pemahaman ilmu agama yang lebih baik, kian dewasa saya menyadari pentingnya salat yang tuma'ninah, sempurna dalam gerakan maupun bacaan salatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun