Tulisan kita akan jauh lebih dapat dipindai jika dijelaskan dalam poin-poin penting. Perhatikan contoh berikut:
Versi teks:
2 sendok teh bawang putih, 2 sendok teh lada hitam, 1 siung bawang merah cincang, 1 sendok teh garam, 2 butir telur, dan 2 sendok makan minyak goreng.
Versi poin berbutir:
- 2 sdt. Bawang putih
- 2 sdt. lada hitam
- 1 sg bawang (dicincang)
- 1 sdt garam
- 2 btr telur
- 2 sdm. minyak goreng
Yang manakah yang lebih nyaman dilihat dan dibaca?
11. Desain tulisan yang bagus
Terakhir, buatlah konten kita lebih mudah dibaca dengan memperindah desain tampilannya. Untuk tujuan ini, pilihlah font yang mudah dimengerti. Gunakan ukuran font yang mudah dibaca (sekitar 14-16 px). Bila perlu, tambahkan warna tulisan dan kontraskan warna font dengan warna latar belakang.
***
Kesimpulannya, Keterbacaan konten adalah penting tidak saja untuk menarik perhatian pembaca. Lebih dari itu, faktor Keterbacaan pada sebuah teks tulisan bisa mempermudah komunikasi antara penulis dan pembaca, serta bisa memberi pemahaman pada pembaca mengenai pesan yang ingin disampaikan dari tulisan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H