Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yuk Kita Lihat "Keajaiban" Perpustakaan Masa Kini

14 Januari 2019   10:06 Diperbarui: 14 Januari 2019   12:56 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intellegent Library di East Metro Mall, Taipei (commons.wikimedia.org)

Pada tahun 2012, Emma Watson memulai sebuah proyek "Book on the Underground". Ia meninggalkan 250 buku dari koleksi klub bukunya, Our Self Shared, di jaringan transportasi bawah tanah kota London.

"Idenya adalah membuat orang suka membaca lagi dan menyebarkan cinta, seperti berbuat kebaikan secara acak," kata Emma Watson.

Setelah sukses di London, Emma Watson kemudian mengajak para penggemarnya di seluruh dunia melakukan hal yang sama dan menamakan proyek itu sebagai "Book Fairies". Hingga saat ini, Book Fairies sudah menyebar ke berbagai kota di 26 negara, mulai dari Bratislava hingga ke Dubai.

tiga buku ditinggalkan di dinding berhias mural di Singapura (bbc.com)
tiga buku ditinggalkan di dinding berhias mural di Singapura (bbc.com)
Jika kamu ingin menjadi peri buku seperti Emma Watson, kamu bisa mempertimbangkan ikut keanggotaan BookCrossing.

***

BookCrossing (juga disebut BC, Bcing atau Bxing) adalah "praktik meninggalkan buku di tempat umum untuk diambil dan dibaca oleh orang lain, yang kemudian melakukan hal yang sama."

Gerakan untuk melepaskan buku-buku koleksi pribadi "ke alam liar" ini diawali oleh ide dari Ron Hornbaker. Pada bulan April 2001, Ron meminta dua temannya Bruce dan Heather Pedersen untuk membuat situs BookCrossing.com sebagai fasilitas pinjam-meminjam buku antar anggotanya.

Dua tahun berikutnya, anggota BookCrossing sudah mencapai 113 ribu pecinta buku. Pada Juli 2007, Singapura menjadi negara pertama yang memberikan status resmi praktik tersebut. Pemerintah Singapura menetapkan 2.000 lokasi di negara itu sebagai 'BookCrossing hotspot'.

buku yang ditinggalkan dari koleksi BookCrossing (en.wikipedia.org)
buku yang ditinggalkan dari koleksi BookCrossing (en.wikipedia.org)
Pada 2017, keanggotaan BookCrossing melonjak hingga mencapai lebih dari 1,7 juta anggota dan lebih dari 11,7 juta buku bepergian melalui 132 negara.

Dengan slogan Label. Share. Follow, anggota BookCrossing yang hendak melepas bukunya terlebih dahulu harus melabeli buku mereka dengan sebuah label khusus. Dengan begitu, buku mereka akan bisa terlacak kemana perginya melalui sebuah entri jurnal dari seluruh dunia.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun