Pada tahun 2012, Emma Watson memulai sebuah proyek "Book on the Underground". Ia meninggalkan 250 buku dari koleksi klub bukunya, Our Self Shared, di jaringan transportasi bawah tanah kota London.
"Idenya adalah membuat orang suka membaca lagi dan menyebarkan cinta, seperti berbuat kebaikan secara acak," kata Emma Watson.
Setelah sukses di London, Emma Watson kemudian mengajak para penggemarnya di seluruh dunia melakukan hal yang sama dan menamakan proyek itu sebagai "Book Fairies". Hingga saat ini, Book Fairies sudah menyebar ke berbagai kota di 26 negara, mulai dari Bratislava hingga ke Dubai.
***
BookCrossing (juga disebut BC, Bcing atau Bxing) adalah "praktik meninggalkan buku di tempat umum untuk diambil dan dibaca oleh orang lain, yang kemudian melakukan hal yang sama."
Gerakan untuk melepaskan buku-buku koleksi pribadi "ke alam liar" ini diawali oleh ide dari Ron Hornbaker. Pada bulan April 2001, Ron meminta dua temannya Bruce dan Heather Pedersen untuk membuat situs BookCrossing.com sebagai fasilitas pinjam-meminjam buku antar anggotanya.
Dua tahun berikutnya, anggota BookCrossing sudah mencapai 113 ribu pecinta buku. Pada Juli 2007, Singapura menjadi negara pertama yang memberikan status resmi praktik tersebut. Pemerintah Singapura menetapkan 2.000 lokasi di negara itu sebagai 'BookCrossing hotspot'.
Dengan slogan Label. Share. Follow, anggota BookCrossing yang hendak melepas bukunya terlebih dahulu harus melabeli buku mereka dengan sebuah label khusus. Dengan begitu, buku mereka akan bisa terlacak kemana perginya melalui sebuah entri jurnal dari seluruh dunia.
***